Ahad 08 Apr 2018 13:59 WIB

Baznas dan TNI Bantu Mustahik Perbatasan

Menunaikan zakat merupakan perbuatan mulia, karena membawa manfaat bagi sesama.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Bambang Sudibyo
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Bambang Sudibyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas dan Mabes TNI memberdayakan masyarakat di daerah terluar dan terdepan NKRI. Hal itu dilakukan dengan menyalurkan bantuan kesehatan berupa ambulan untuk mustahik.

Komandan Pangkalan Udara Raden Sadjad, Kolonel TNI (Pnb) Azhar Gandala, mengatakan, sarana medis untuk asnaf fakir-miskin ini ditempatkan di Lanud Raden Sadjad di Kabupaten Ranai, Kepualauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. "Ambulan digunakan untuk membantu pelayanan kesehatan kaum dhuafa, prajurit TNI dan masyarakat setempat," kata dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Ahad (8/4).

"Mengingat ini merupakan bagian dari salah satu solusi mengatasi keterbatasan sarana kesehatan yang ada di daerah seperti Kabupaten Ranai ini," ujar Azhar Gandala.

Acara penyerahan yang dihadiri seluruh prajurit dan pegawai TNI di wilayah Kepulauan Natuna tersebut, diawali ceramah pembinaan mental (bintal) oleh Kabagbintalroh Pusbintal Kolonel TNI (Caj) Nur Hamdani.

Pada kesempatan tersebut, Nur Hamdani menambahkan, tentang hikmah zakat dan manfaatnya, baik bagi asnaf fakir-miskin di lingkungan keluarga besar TNI, maupun masyarakat sekitarnya. Selama ini, kata dia, UPZ Baznas-Mabes TNI telah menyalurkan zakat prajurit yang dikumpulkan UPZ Baznas-Mabes TNI, tidak hanya kepada mustahik yang berada di Jakarta. "Ada di beberapa wilayah Indonesia, seperti Tarakan, Sorong, Makassar, Surabaya, Ranai, serta beberapa tempat lainnya," ujarnya.

Nur Hamdani menjelaskan, penyaluran dana zakat tersebut, antara lain untuk merenovasi rumah pejuang veteran, sebagimana dilakukan di wilayah Kodam V Brawijaya, santunan biaya hidup untuk veteran, warakawuri dan anak yatim yang ada pada keluarga besar TNI. Selain itu, pengadaan lampu penerangan di daerah terpencil, renovasi madrasah diniyah dan bantuan mobil ambulan.

"Menunaikan zakat merupakan perbuatan mulia, karena membawa manfaat bagi sesama. Kemuliaan manusia bukan dinilai dari seberapa banyak harta yang dikumpulkan, namun seberapa banyak harta yang dikeluarkan untuk sesama," ucapnya.

"Karena sesungguhnya dalam harta kita terdapat hak orang-orang yang membutuhkan. Jadi membayar zakat di samping untuk membersihkan harta, juga merupakan jalan menuju kemuliaan," katanya.

Sementara itu, dalam rangka meningkatkan pengelolaan zakat di Indonesia, Baznas terus menjalin sinergi dengan berbagai lembaga. Antara lain, dengan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada 26 Februari 2018. Baznas juga membangun kerja sama dengan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) pada 4 April 2018 yang dihadiri Kepala Divisi UPZ, Faisal Qosim, Lc dan Mohan.

Menurut Faisal, Baznas bersama AAUI dan AASI sepakat mendorong sosialisasi pengelolaan zakat melalui Baznas kepada seluruh stakeholder asosiasi yang memiliki anggota sekira 150 perusahaan serta mewujudkan program penyaluran zakat secara bersama.

Ketua Baznas, Bambang Sudibyo mengharapkan, komunikasi yang baik dengan pimpinan asosiasi asuransi, akan mendorong banyak perusahaan asuransi menunaikan zakat ke Baznas. "Sehingga semakin banyak dhufa yang mendapatkan manfaat program pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang dikelola Baznas," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement