Kamis 05 Apr 2018 06:11 WIB

IBF Bangkitkan Kejayaan Islam Melalui Literasi

Panitia IBF ingin membangkitkan kembali Islam yang pernah mencapai masa keemasan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Pengunjung Islamic Book Fair
Foto: Irwan Kelana/Republika
Pengunjung Islamic Book Fair

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta akan menggelar pameran buku-buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) 2018 dengan mengusung tema "Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi". IBF 2018 akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, 18-22 April 2018.

Koordinator Humas dan Promosi IBF 2018, Syahruddin El-Fikri, mengatakan, panitia sudah memikirkan dan mempersiapkan tema IBF 2018. Tema "Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi" diambil karena panitia IBF berpandangan banyak orang lupa kejayaan Islam. Islam dahulu sangat kuat dan peradabannya maju sehingga dikenal oleh banyak orang.

Ia menerangkan, peradaban Islam yang maju itu lahir karena kontribusi dari pemikir-pemikir dan tokoh-tokoh Islam pada masa itu. "Mereka membuat peradaban itu dari pemikiran-pemikiran mereka yang mereka tuangkan dalam bentuk tulisan dan buku," kata Syahruddin kepada Republika.co.id, Rabu (4/4).

Ia menerangkan, sampai hari ini orang-orang pada abad ini masih mengkaji ilmu-ilmu yang dituliskan para pemikir dan tokoh Islam pada masa lampau. Panitia IBF ingin membangkitkan kembali Islam yang pernah mencapai masa keemasan. Islam pernah sangat berjaya dengan peradaban dan ilmu pengetahuannya pada zaman bani Abbasiyah.

Melalui IBF, dia ingin mengingatkan kembali kejayaan Islam dan menggugah semangat literasi umat Islam pada zaman sekarang. Pemerintah dan semua stakeholder diharapkan juga mendorong kemajuan literasi masyarakat agar minat baca masyarakat Indonesia meningkat. "Minat baca masyarakat Indonesia dikatakan sangat rendah. Hanya satu orang dari seribu orang yang minat bacanya tinggi," ujarnya.

Syahruddin menjelaskan, kalau masyarakat Indonesia jumlahnya mencapai sekitar 260 juta orang, artinya hanya ada 260 ribu orang yang minat baca dan menulisnya tinggi. Orang yang memiliki minat baca di Indonesia belum sampai 1 juta orang. "Kondisi ini memprihatinkan," katanya.

Sementara itu, perpustakaan nasional menginformasikan, jumlah buku yang diterbitkan dan memiliki ISBN pada tahun 2016 mencapai sekitar 63 ribu judul buku. Dengan demikian, IBF diharapkan dapat membangkitkan kembali kejayaan Islam melalui literasi. Banyak buku berkualitas akan ditampilkan di IBF 2018. Buku yang akan dipamerkan jumlahnya mencapai sekitar ratusan ribu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement