REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena perkembangan olahraga sunnah yang terus meningkat, menurut guru besar sosiologi agama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Prof HM Baharun merupakan sesuatu yang positif. Baharun mendorong agar olahraga ini perlu didukung dan tidak perlu mengaitkan dengan radikalisme.
"Apabila dipadang dari sudut pandang negatif, misalnya panahan untuk melukai orang bahkan membunuh. Saya kira tidak masalah. Kanbisa memperkuat cabang olahraga nasional, apalagi dilatarbelakangi niat karena sunah. Kalau niatnya baik malah dapat pahala,kata Prof Baharun.
Kendati demikian, Prof Baharun tidak ingin berpendapat bahwa dengan pesatnya olahraga sunah di masyarakat menandakan kesadaran sunah juga meningkat. Menurut dia, sunah sangat luas spektrumnya. Meningkatnya olahraga sunah hanya sebagian saja.
Ia juga melihat kecenderungan olahraga ini yang banyak digemari masyarakat perkotaan karena sebagian umat mulai jenuh dengan olahraga `modern'. Terdapat keinginan bernostalgia terhadap olahraga tradisi lama yang ada benang merahnya dengan agama. "Saya kira ini bukan respons atau reaksi dari apa-apa. Yang pandai memanah ataupun misal bela diri tidak mungkin tiba-tiba menjadi laskar atau satpam, ujarnya.