Senin 02 Apr 2018 12:35 WIB

Percepat Pembangunan RSI, MER-C Tambah Tim ke Rakhine

Relawan Indonesia di Rakhine State saat ini menjadi empat orang.

Rep: Muhyiddin/Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim tambahan MER-C terdiri dari dua relawan, yaitu Karidi bin Martono Parjo dan Wanto bin Kartu Karyomejo.
Foto: mer-c
Tim tambahan MER-C terdiri dari dua relawan, yaitu Karidi bin Martono Parjo dan Wanto bin Kartu Karyomejo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Indonesia yang bergerak di bidang kegawatdaruratan medis MER-C melepas keberangkatan Tim tambahan dari Divisi Konstruksi MER-C ke wilayah konflik Rakhine State, Myanmar, Senin (2/4).Tim terdiri dari dua relawan, yaitu Karidi bin Martono Parjo dan Wanto bin Kartu Karyomejo.

Tim yang dikirim tersebut akan membantu mempercepat progress pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar. Dengan tambahan dua relawan itu, maka jumlah relawan Indonesia di Rakhine State saat ini menjadi empat orang. Mereka semua akan bertugas di wilayah ini hingga pembangunan RS Indonesia selesai.

Karidi dan Wanto terpilih dalam penugasan kali ini karena memiliki pengalaman sebagai Tim Pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. Karidi pernah dua kali ditugaskan dan tinggal di wilayah terblokade ini selama tiga tahun. Dengan keahlian khususnya dalam bidang mekanikal elektrikal, Karidi akan bertanggung jawab terhadap instalasi listrik dan AC RS Indonesia di Gaza.

Seperti halnya Karidi, Wanto yang memiliki keahlian dalam bidang sipil dan arsitektur juga pernah bertugas di Jalur Gaza selama 20 bulan lamanya.

"Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki kita berharap tambahan dua relawan bisa mengejar progress pembangunan bangunan utama RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar dan pembangunan bisa selesai sesuai jadwal pada bulan September 2018 nanti," ujar Ketua Tim Pembangunan RS Indonesia, Idrus M Alatas dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (2/4).

Tim bertolak dari Jakarta dengan menggunakan maskapai penerbangan Thai Airways dan diperkirakan akan tiba di Yangon pada hari ini pukul 18.00 waktu setempat. Dari Yangon, kedua relawan akan melanjutkan perjalanan ke Sittwe, Ibukota Rakhine State dengan menggunakan penerbangan lokal.

Untuk mencapai lokasi pembangunan RS Indonesia masih diperlukan perjalanan darat sekitar tiga hingga empat jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement