Jumat 30 Mar 2018 17:50 WIB

Restorasi Masjid Al-Azhar Gunakan Metode Termutakhir

Setiap upaya perbaikan memastikan arsitektur masjid tidak berubah.

Al Azhar Kairo
Al Azhar Kairo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Masjid Universitas al- Azhar kembali dibuka setelah perbaikan bertahun-tahun. Tempat bersejarah di pusat kota Kairo itu kembali menyambut jamaah yang hendak beribadah, dan pengunjung yang ingin sekadar mengagumi keindahan bangunan yang sudah berusia lebih dari seribu tahun.

Masjid diresmikan kembali saat kunjungan Putra Mahkota Kerajaan Saudi, Mohammed bin Salman. Ia berdiri di samping Presiden Abdel Fattah el-Sisi dan menyaksikan kemegahan terbaru masjid dari abad ke-10 tersebut.

Perbaikan tempat sujud itu dibantu dana hibah Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz. Ia memerintahkan perbaikan masjid harus segera dilakukan sebelum putra Abdul Aziz as-Saud itu meninggal. Selain masjid, sejumlah bagian universitas ikut diperbaiki dan dibuat terintegrasi dengan asrama mahasiswa. Hal itu memudahkan maha sis wa untuk bepergian menuju kampus mereka.

Masjid ini terletak di area padat penduduk. Dulu, dinding-dindingnya usang dilalap polusi udara, kelembaban tinggi dan memburuknya pemeliharaan masjid. Sistem pembuangan tidak berfungsi seperti sedia kala karena gempa 1992.

Dilansir dari Ahram, restorasi masjid menggunakan metode saintifik termutakhir. Setiap upaya perbaikan memastikan arsitek tur masjid tidak berubah. Sehingga kondisi bangunan itu tetap seperti semula.

Direktur Historic Cairo Development Project, Mohamed Abdel-Aziz mengatakan, tujuan proses ini adalah untuk memperkuat pondasi bangunan dan melindunginya dari ke rusakan di masa depan. "Ini bisa dicapai dengan sistem tumpukan mikro," kata dia kepada Al-Ahram Weekly, Rabu (7/3). Pondasi, dinding hingga batu-batuan yang telah lapuk diganti. Jika masih bisa diperbaiki, maka ia dibersihkan.

Pemugaran termasuk memperkuat desain arsitektur, atap kayu, lukisan, ukiran, hiasan logam halus, dan jendela. Makam, lima menara dan tujuh kubah juga ikut dipu gar. Pekerjaan tersebut melibatkan transfor masi dan modernisasi sistem pencahayaan, toilet, sistem drainase, ventilasi dan sua ra. Semuanya disesuaikan dengan standar internasional terbaru mirip seperti yang diterapkan di Masjid al-Haram Makkah.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement