Ahad 25 Mar 2018 20:27 WIB

Baznas Diminta Menerangkan ZIS dan Wakaf di New York

Banyak program Baznas sejalan dengan UNDP.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
  Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor (kiri) didampingi Direktur Amil Zakat Nasional Baznas Moh Arifin Purwakananta.
Foto: Republika/Darmawan
Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor (kiri) didampingi Direktur Amil Zakat Nasional Baznas Moh Arifin Purwakananta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menginformasikan, Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di New York berpandangan Indonesia perlu memamerkan potensi dan praktik terbaik pemanfaatan keuangan Islam dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Indonesia diharapkan dapat menjelaskan tentang Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) dan wakaf di Economic and Social Council (Ecosoc) Forum on Financing for Development di New York pada April 2018.

Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor, mengatakan sebelumnya Baznas telah diundang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan United Nations Development Programme (UNDP) di New York serta Washington pada November 2017. Mereka mau mendengarkan penjelasan tentang dana keagamaan seperti ZIS dan wakaf.

"UNDP sedang berkolaborasi dengan banyak lembaga untuk memperhatikan dana-dana ZIS dan wakaf sebagai dana yang akan banyak membantu untuk pencapaian SDGs," kata Zainulbahar kepada Republika.co.id belum lama ini.

Ia menerangkan, banyak program Baznas sejalan dengan tujuan SDGs. Artinya melalui kegiatan Baznas, Indonesia sudah masuk atau sejalan dengan program UNDP yakni mencapai SDGs. Tapi tidak semua program UNDP sejalan dengan Baznas. Ada beberapa program yang sejalan dengan Baznas.

Contohnya program Baznas membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di daerah miskin yang ada di Jambi. Program ini mendapat dukungan dan bantuan dari UNDP karena sejalan dengan SDGs. Di samping itu, Bank Pembangunan Daerah Jambi juga ikut membantu membiayai orang miskin di sana.

Sebagaimana diketahui, beberapa tujuan SDGs di antaranya tidak ada kemiskinan, tidak ada kelaparan, kesehatan dan kesejahteraan yang baik, air bersih dan sanitasi, energi terjangkau dan bersih, dan lain sebagainya. UNDP ditugaskan PBB untuk mencacat siapa saja yang ikut bekerja mencapai tujuan SDGs di suatu negara.

"ZIS dan wakaf sejalan dengan SDGs, banyak tujuan SDGs ada di zakat," ujar Zainulbahar.

Baznas menyampaikan, UNDP sedang berkolaborasi dengan banyak lembaga untuk memperhatikan dana-dana ZIS dan wakaf. Menurut pandangan mereka dana ZIS dan wakaf merupakan dana yang akan banyak membantu tercapainya SDGs. UNDP di Indonesia juga mendirikan Laboratorium Innovative Financing for SDGs.

Di sela-sela Ecosoc Forum on Financing for Development ingin menggelar side event tentang Innovative Financing for the SDGs, The Role of Islamic Finance. Ketua dan wakil ketua Baznas diharapkan hadir sebagai sebagai panelis dari Indonesia pada side event tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement