REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Muhammadiyah bersilaturahim ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (23/3). Silaturahim ini membahas persoalan kebangsaan dan kerja sama antata kedua organisasi ini.
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faisal Zaini mengatakan, silaturahim ini sudah digagas sejak lama antara kedua organisasi ini. Dalam waktu dekat, PBNU juga akan bersilaturahim ke PP Muhammadiyah. "Ya.. ya.. nanti akan segera (kunjungan balasan)," ujar Helmy, di Kantor PBNU, Jumat (23/3).
Dia mengungkapkan, silaturahim ini membahas cukup serius kerja sama antara NU dan Muhammadiyah ke depannya. Menurutnya, NU dan Muhammadiyah nantinya akan bersinergi dalam mengurangi kesenjangan ekonomi di kantong-kantong kemiskinan.
NU dan Muhammadiyah akan bekerja sama membangun ekonomi keumatan dengan basis zakat, infaq dan sadakah. Lembaga amil zakat dari kedua organisasi ke depannya akan selalu bekerja sama.
Selain itu, lanjut Helmy, dalam silaturahim ini, NU ingin mengajak Muhammadiyah sama-sama memerangi hoaks. Media yang dimiliki NU, kata Helmy, merupakan senjata untuk melakukan counter narasi.
Kemudian, NU dan Muhammadiyah juga akan bersama saling menguatkan dalam menghadapi tahun politik. Pasalnya, jika tidak bisa menyikapi dengan baik, maka akan rentan menimbulkan perpecahan di masyarakat. "Jadi nanti beberapa lembaga NU dan Muhammadiyah akan menfollow up dari (pertemuan) ini," kata Helmy.