Senin 19 Mar 2018 07:05 WIB

Safari Dakwah Yusuf Estes Diharap Hapus Radikalisme

Safari dakwah Yusuf Estes juga memberikan warna baru dalam dunia dakwah Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Syeikh Yusuf Estes memberikan tausyiah kepada umat muslim di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad, (18/3).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Syeikh Yusuf Estes memberikan tausyiah kepada umat muslim di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad, (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama internasional asal Texas, Amerika Serikat Yusuf Estes saat ini telah memulai safari dakwahnya di beberapa kota di Tanah Air. Ketua Sahabat Dakwah Internasional (SDI) Bukhari Wahid yang juga sebagai penyelenggara safari dakwah mengatakan kedatangan Yusuf Estes diharapkan bisa menghilangkan radikalisme di Indonesia.

"Oh iya (berharap bisa menghilangkan radikalisme), karena itu salah satu concern beliau kan. Sebenarnya itu concern buat semua ulama yang dalam tanda petik normal dalam berpikir. Semua itu menjadi musuh kita semua. Radikalisasi, apalagi sampai ke level terorisme itu musuh bersama," ujar Bukhari saat ditemui di Jakarta, Ahad (19/3).

Bukhari safari dakwah Yusuf Estes juga untuk memberikan warna baru dalam dunia dakwah Islam di Indonesia. "Intinya kita dari SDI kita merasa perlu mendatangkan dai-dai Internasional, khususnya yang berbahasa Inggris untuk memberikan warna baru lah dalam dunia dakwah kita, memberikan wawasan baru baik secara metodologi maupun substansi ceramah-ceramah itu," ucapnya.

Menurut dia, umat Islam di Indonesia sangat perlu bergaul dengan pendakwah Internasional. Karena, kata dia, selama ini Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim justru paling jarang didatangi oleh dai-dai Internasional.

"Kita tertinggal jauh dengan Malaysia yang paling dekat dengan kita. Di sana itu sudah bolak-balik ke Malaysia. Indonesia sangat jarang. Zakir Naik baru sekali, Yusuf Estes baru sekali," kata Bukhari.

Kegiatan safari dakwah Syekh Yusuf Estes di Indonesia dimulai pada 18 Maret 2018 di Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur selepas shalat subuh. Kemudian, dilanjutkan di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat sesudah shalat zhuhur.

Selain melakukan safari dakwah di Jakarta, Surabaya (Jawa Timur) dan Balikpapan (Kalimantan Timur), Yusuf Estes juga akan melakukan beberapa pertemuan dengan berbagai pihak di Indonesia seperti ulama dan pejabat pemerintah. Ceramah Syeikh Yusuf Estes yang dijuluki "funny sheikh" atau "syeikh yang lucu" di beberapa tempat terbuka untuk umum, termasuk bagi umat non-Muslim.

Syeikh Yusuf Estes lahir dan dibesarkan di keluarga penganut agama Kristen yang taat. Setelah melakukan pengkajian yang mendalam tentang Islam, mantan pendeta ini memutuskan memeluk Islam dan menjadi pendakwah. Pada 1994-2000, Yusuf Estes menjabat Delegasi Untuk Konferensi Perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Pemimpin Agama, Ulama Pemerintah AS.

Kedatangan Yusuf Estes di Indonesia difasilitasi Sahabat Dakwah Internasional (SDI) yang sebelumnya menghadirkan Zakir Naik dan Mufti Kerajaan Perlis Malaysia Mohd Asri Zainul Arifin (Dr. Maza) yang melakukan ceramah terbuka di beberapa kota di Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement