Senin 12 Mar 2018 13:51 WIB

MER-C Cari Solusi Kendala Pembangunan RSI di Rakhine

Pembangunan RSI di Rakhine terkendala sumber air yang mengering.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Dwi Murdaningsih
Relawan MER-C berupaya mendapatkan air  lewat sungai yang berada di dekat RS Indonesia.
Foto: mer-c
Relawan MER-C berupaya mendapatkan air lewat sungai yang berada di dekat RS Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Emergency Rescue Committee (MER-C) menginformasikan, listrik kerap mati dan sumber air bersih menjadi kendala di lokasi pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Desa Myaung Bwe, Mrauk U, negara bagian Rakhine, Myanmar. Saat musim kemarau seperti sekarang, sumber air di sekitar di Desa Myaung Bwe juga mengering.

Site Manager RS Indonesia Nur Ikhwan Abadi mengatakan, salah satu usaha untuk bisa mendapatkan air adalah lewat sungai yang berada di dekat RS Indonesia. Pipa sepanjang lebih dari 500 meter dari sungai ke lokasi RS Indonesia harus dipasang. Supaya bisa mendapatkan air yang akan digunakan untuk kebutuhan proyek atau kebutuhan sehari-hari.

"Hari ini ahamdulillah pipa air sudah terpasang, dengan menggunakan pompa, air sudah mulai mengalir ke bak penampungan yang dibuat di bagian belakang lokasi RS Indonesia," kata Ikhwan melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (12/3).

Ia menerangkan, perlu waktu sekitar tiga jam untuk mengisi penuh bak penampungan dengan air. Di tengah berbagai kendala yang ada, pembangunan RS Indonesia di wilayah konflik Rakhine terus berjalan.

"RS Indonesia diharapkan dapat selesai sesuai jadwal pada September 2018 mendatang," ujarnya.

Ikhwan menyampaikan, doa dan dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan demi terwujudnya RS Indonesia di Rakhine. RS Indonesia diharapkan dapat menjadi sebuah langkah kemanusiaan untuk memberikan bantuan jangka panjang bagi masyarakat korban konflik di Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement