Ahad 11 Mar 2018 23:13 WIB

Tradisi Militer Padang Pasir

Jazirah Arab adalah sebuah lautan pasir.

Padang Pasir
Foto: Youtube
Padang Pasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Barat saat itu terpuruk dalam zaman kegelapan. Walaupun kadang dikatakan bangsa Arab memiliki tradisi militer, taktik awal mereka yang hebat didasarkan pada kekuatan padang pasir yang sebenarnya sejenis kekuatan laut. Sebab, Jazirah Arab adalah sebuah lautan pasir. 


Mengadopsi prinsip-prinsip serangan yang sama dengan yang kemudian digunakan bangsa maritim modern, bangsa Arab terlihat menyergap entah dari mana. Seiring penaklukan yang berlanjut, tentara mereka kemudian beradaptasi. Dalam hal pakaian dan baju zirah, kebanyakan pasukan Muslim tidak berbeda dengan tentara Persia dan Bizantium. 

Mereka membungkus tubuh dengan besi, membentuk formasi sesuai kebutuhan, pasukan dilengkapi dengan artileri berat dan ringan dan menggunakan tangga, alat pelantak, dan ketapel untuk mengepung benteng dan kota. Pada 800-an M pasukan Muslim mulai menambahkan pasukan pemanah api.

Di balik kecerdikan dan keterampilan militer mereka, Muslim digerakkan hasrat duniawi yang berpadu dengan semangat keagamaan. Bagi mereka yang selamat dari pertempuran, tersedia harta rampasan yang tak terkira, para tawanan, tanah, dan kekaguman publik. Bagi mereka yang gugur, kebahagiaan menjadi syuhada.

Pada Perang Yarmuk, 40 ribu tentara Arab menggilas 140 ribu serdadu Bizantium. Dalam penaklukan Spanyol, 25 ribu tentara Saracen, sebutan orang Muslim di Barat, mengalahkan 90 ribu orang Goth. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement