Selasa 06 Mar 2018 08:39 WIB

NU Care-Lazisnu Dorong Santri Jadi Amil Zakat

NU Care-Lazisnu juga akan melatih dan mendidik santri perbankan syariah.

NU Care-Lazisnu di Pesantren Al-Nawawi, Tanara, Banten.
Foto: istimewa
NU Care-Lazisnu di Pesantren Al-Nawawi, Tanara, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur NU Care-Lazisnu, Syamsul Huda menyebut, NU Care tengah mendorong terbentuknya minimal 400 cabang BMT. Hal tersebut diungkapkannya usai menyerahkan bantuan untuk Pesantren An-Nawawi.

“Hal ini kalau kita melihat penggalangan dari Koin NU yang mencapai 400-800 juta per bulan, seimbang untuk membentuk kegiatan mikro syariah semacam BMT,” kata dia, Senin (4/3).

Selain itu, pihaknya akan mendorong para siswa dan santri untuk dilatih menjadi amil zakat. “Kita ajak adik-adik sekalian menjadi amil. Kita bentuk perbankan syariah seperti BMT syariah yang kita kelola bersama,” ujarnya.

NU Care-LAZISNU, kata dia, telah memiliki lokasi diklat di Bogor yang dapat dimanfaatkan untuk pelatihan amil. “Pesantren An-Nawawi Tanara bisa mengirim beberapa santri untuk bergabung dalam pelatihan amil itu untuk belajar bersama,” tambah Syamsul.

Dikatakan pula, pemantapan amil zakat dan keuangan syariah akan menjadi satu kesatuan arus baru ekonomi umat. “Seperti dawuh (anjuran) Kiai Ma’ruf Amin yang mengajarkan kepada kita bersama,” kata dia.

Corporate Affair Director Alfamarr, Solihin, mengatakan, donasi dari yang diserahkan merupakan donasi yang dimulai sejak November 2017. Tiga bukan lagi, mulai April, Mei, dan juni 2018 donasi akan dibuka lagi.

“Semoga bermanfaat penyaluran ini, dan anak-anak semoga siap dikhitan. Semoga kegiatan ini bisa kembali dilakukan pada kesempatan lain,”kata dia.

Pengasuh Ponpes An-Nawawi, Tanara, Banten  KH Ma'ruf Amin menyampaikan terima kasih atas kehadiran NU Care-LAZISNU dan Alfamart, di Ponpes An-Nawawi Tanara.

"Pesantren An-Nawawi mengambil nama dari Syeikh Nawawi yang lahir di sini.  Guru dari seluruh ulama, guru dari pendiri Nahdlatul Ulama, pendiri Muhammadiyah, Tarbiyah, Matlaul Anwar,” ujarnya.

Rais 'Aam PBNU tersebut menjelaskan bahwa banyak santri yang menimba ilmu di Pesantren An-Nawawi berasal dari keluarga yang kurang mampu. "Kami ingin menjadikan mereka (santri) orang yang pandai. Alhamdulillah, para santri sekarang ini mendapat bantuan beasiswa,” kata Kiai Maruf.

Pesantren ini mengajarkan ilmu fikih, khususnya hukum Islam yang berkembang di sini. Fiqih Muamalat, Perbankan, Asuransi Syariah, Pasar modal Syariah. "Agar para santri memahami asuransi, pasar modal. Secara teoritis paham fikih, dan juga paham manajemennya,”kata dia.

Bermaksud menyiapkan ulama dan menjadikan pusat pemberdayaan ekonomi umat, supaya umat berdaya di bidang ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement