REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menargetkan zakat yang terkumpul sepanjang tahun 2018 mencapai Rp8 miliar, kata Ketua Baznas Banyumas Haji Umar A.R.
"Zakat tersebut diproyeksikan berasal dari aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat umum," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Umar mengatakan hal itu saat pencananangan Gerakan Sadar Zakat Tahun 2018 oleh Bupati Banyumas Achmad Husein di Gedung Gurindra Sarwa Mandala, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, target tersebut muncul karena Baznas Banyumas pada tahun 2018 dapat menghimpun zakat lebih dari Rp7,09 miliar.
Zakat yang terkumpul itu, kata dia, didistribusikan kepada masyarakat dalam berbagai bentuk, antara lain, pemberian paket sembako, biaya pengobatan, santunan bagi penyandang cacat, modal usaha bagi pedagang kecil, bedah rumah, bantuan untuk korban bencana, dan bantuan biaya pendidikan.
"Sejak 2014 hingga saat ini, kami telah mendistribusikan zakat kepada 51.115 penerima manfaat," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengharapkan para kepala organisasi perangkat daerah, pimpinan perbankan, pimpinan badan usaha milik negara maupun daerah, kepala unit pendidikan kecamatan, dan kepala sekolah yang menghadiri acara tersebut dapat menjadi teladan serta contoh dalam membayar zakat.
Menurut dia, kesadaran dalam membayar zakat akan tumbuh jika pimpinan memberikan contoh yang baik dan disertai manajemen yang kuat karena akan meningkatkan kepercayaan.
"Dengan demikian, Gerakan Sadar Zakat yang dicanangkan hari ini (6/2) bukan sekadar seremonial saja," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dia meminta Baznas dapat mempertanggungjawabkan tugasnya secara administrasi terkait dengan keluar dan masuknya zakat.
Menurut dia, Baznas juga harus bisa mempertanggungjawabkan tugasnya kepada publik dan bila memungkinan dapat secara daring (online).