Ahad 25 Feb 2018 04:16 WIB

Belajar Alquran Itu Belajar Membaca Huruf Latin...

'Memang harus belajar, nggak bisa instan, tapi ya lumayan udah bisa'.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus Yulianto
Belajar Mengaji. Peserta sedang mengikuti kegiatan 30 Menit Bisa Membaca Alquran di Kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Sabtu (09/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Belajar Mengaji. Peserta sedang mengikuti kegiatan 30 Menit Bisa Membaca Alquran di Kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Sabtu (09/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Kegiatan 'ngaji 30 menit' yang diadakan di Republika, pada Sabtu (24/2), dengan menggunakan metode 30 menit lancar membaca Alquran yang digagas oleh Ustaz Achmad Farid Hasan, dinilai efektif. Dimana, metode tersebut memerlukan waktu hanya 30 menit untuk dapat membaca Alquran, yang salah satu tekniknya dengan menyebut huruf Alquran dengan nama latinnya.

Ustaz Farid memgatakan, belajar Alquran dengan menggunakan metode tersebut, semudah belajar membaca huruf latin. Sebab, cara menghafal 30 huruf Alquran, disebut dengan menggunakan nama latinnya.

photo
Belajar Mengaji. Peserta mengikuti kegiatan 30 Menit Bisa Membaca Alquran di Kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta.

 

"Contoh kalau huruf alif sama dengan A kalau latinnya, hamzah juga A, Ain juga A, jadi A ada tiga. Terus dal, dho itu disebut D semua. Sin, Syin, Sod itu S semua," kata Ustaz Farid di Kantor Republika, Jakarta, Sabtu (24/2).

Salah satu peserta, Drajati (62 tahun) asal Depok mengatakan, metode dengan menyebut huruf Alquran dengan nama latinnya sangat mudah untuk dipahami, khususnya bagi orang awam. Sebab, dia mengaku, masih belajar dari nol dalam mempelajari Alquran, sehingga termotivasi untuk belajar dengan cepat dan mudah melalui metode yang diterapkan oleh Ustaz Farid tersebut.

Disela-sela acara, Drajati mengungkapkan kepada Republika, melalui metode tersebut dia sudah sedikit mulai bisa membaca Alquran dibanding sebelumnya. Walaupun saat membaca Alquran, dia mengaku, kadang masih salah dalam menyebutkan huruf Alquran.

"Saya ingin bisa membaca Alquran karena saya belajar dari nol. Sekarang udah lumayan bisa, tapi hurufnya masih sering ketukar. Saya masih banyak nanya juga, tapi lumayan bisa lah," kata Drajati.

Peserta lainnya, Yuni (56) juga mengaku, bahwa metode yang diberikan oleh Ustaz Farid sangat menarik dan mudah dipahami. "Lebih jelas karena langsung dari huruf latinnya. Soalnya kan kita belajarnya dulu dari ilmu Alif, Ba, Ta, cuma Iqra terus, dan itu (belajarnya) lama," kata Yuni.

Yuni yang merupakan karyawan swasta mengaku, selama ini, ia disibukkan dengan pekerjaannya, sehingga waktu untuk belajar maupun membaca Alquran pun terbatas dan tidak maksimal. "Saat lihat judul di Koran Republika ada 30 menit bisa baca Alquran, jadi tertarik dari itu pengen bisa membaca dengan waktu yang relatif singkat, itu yang kita harapkan. Jadi motivasinya untuk belajar cepat," kata Yuni.

Yuni mengatakan, motivasi lain ia ingin belajar Alquran dengan cepat, karena cucunya lebih lancar membaca Alquran dibanding dirinya. Sehingga, ketika cucunya meminta untuk diajari membaca Alquran, ia merasa malu karena belum lancar dalam melafalkan ayat dengan huruf Arab di Alquran.

"Cucu saya sekolah di Al Azhar, saya merasa tertantang, saya gak bisa mengajari mereka. Ketika mereka minta saya untuk mengajari mereka, saya malu saya gak bisa. Malah cucu saya di Al Azhar sudah bisa membaca dari saya," tambahnya.

Sementara itu, Sahrial (69) yang sebelumnya juga mengaku belum bisa membaca Alquran, sudah mulai mengerti dengan metode yang diberikan oleh Ustaz Farid. "Materinya bagus, Alhamdulillah efektif. Tapi belum secara keseluruhan, kalau pengenalan hurufnya sudah sekitar 70 persen," kata Sahrial.

Sahrial mengaku, alasan sebelumnya ia tidak belajar membaca Alquran karena masih besar godaan untuk belajar Alquran. "Dulu gak belajar karena dulu sewaktu masa sekolah nakal, jadi males juga untuk belajar," kata Sahrial sambil tertawa membayangkan masa lalunya.

Untuk itu, melalui kegiatan ini, Sahrial berharap, agar dapat membaca Alquran dan bisa ia praktikkan sendiri di rumah nantinya.

Elli (51) yang datang dari Cawang, Jakarta Timur juga mengaku, malu dengan anak-anaknya yang lebih lancar membaca Alquran daripada dirinya, karena sudah lebih dari sepuluh tahun ia tidak membaca Alquran yang berhuruf Arab. Elli mengatakan, ia bisa membaca Alquran, namun hanya dalam bentuk latin.

"Saya baca Surat Yasin, kalau Yasin ada latinnya, jadi Yasin saya hafal, karena hampir setiap Jumat saya ikut pengajian dan kita baca (Yasin), tapi yang latinnya," kata Elli.

Walaupun belum lancar betul dalam membaca Alquran yang berhuruf Arab, namun dari materi yang diterangkan oleh Ustaz Farid, dapat dicerna dengan gampang dan mudah untuk dimengerti. Untuk itu, ia berkeinginan agar dapat mengikuti kembali kegiatan 'ngaji 30 menit' ke depanya.

"Materinya bagus, enak dan kita gampang buat mengerti. Pengen-nya kita berkelanjutan ya, tidak cuma sekali ini. Nanti ya dipraktikkan lagi. Memang harus belajar, gak bisa instan, tapi ya lumayan udah bisa," kata Elli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement