Ahad 18 Feb 2018 16:31 WIB

Inilah Kelompok yang Eksploitasi Isu Kepulangan Habib Rizieq

Pihak Habib Rizieq tidak pernah menginstruksikan penggalangan dana.

Rep: Amri Amrullah / Red: Reiny Dwinanda
Habib Rizieq Shihab
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Habib Rizieq Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Habib Rizieq, Kapitra Ampera, mengatakan ada kelompok tertentu yang memanfaatkan isu pulangnya Habib Rizieq Shihab dari Tanah Suci. Ia pun meminta masyarakat untuk mewaspadai kelompok yang mengeksploitasi isu tersebut.

"Masyarakat, khususnya umat Islam, agar berhati-hati atas kelompok-kelompok yang memanfaatkan isu kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia dengan menggalang dana penyambutan," ujar Kapitra kepada Republika.co.id, Ahad (18/2).

Kapitra memastikan pihak Habib Rizieq tidak pernah menginstruksikan penggalangan dana masyarakat untuk menyambut Imam Besar Front Pembela Islam yang juga dulu menjadi Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) tersebut. Instruksi yang ada hanyalah mobilisasi massa untuk menyambut kepulangan Habib Rizieq. 

"Awas, ada kelompok yang mengeksploitasi isu kepulangan Habib ini untuk kepentingan tertentu. Kita hanya memobilisasi massa bila sewaktu-waktu Habib Rizieq akan pulang, tidak menggalang dana," kata Kapitra.

Habib Rizieq disebut-sebut akan pulang pada 21 Februari mendatang. Akan tetapi, ulama yang bersama Firza Husein menjadi tersangka di kasus dugaan chat dengan konten pornografi itu telah membuat pengumuman melalui video bahwa ia belum tentu pulang di tanggal tersebut

"Saya katakan tanggal 21 Februari insya Allah belum ada kepulangan Habib," katanya. 

Pihak kuasa hukum Habib Rizieq pun saat ini masih fokus pada penyelesaian untuk penghentian kasus atau SP3 atas kasus yang sedang dihadapi Habib Rizieq di kepolisian.

Terkait pernyataan salah satu politisi PDIP yang menyarankan merangkul Habib Rizieq ketika pulang ke Tanah Air. Kapitra menegaskan pernyataan itu adalah pernyataan personal, bukan institusi. Apalagi selama ini isu yang diusung Habib Rizieq bersama kelompok umat Islam berbeda dengan kelompok tersebut.  Karena itu ia tidak terlalu menanggapi pernyataan politisi PDIP itu. "Jangankan PDIP, partai-partai Islam dan nasionalis yang sempat berafiliasi dengan Aksi 212 lalu aja kini pecah suara, apalagi yang tidak satu isu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement