Senin 12 Feb 2018 14:22 WIB

Cisadane dan Penyebaran Islam di Tangerang

Bukti fisiknya adalah Masjid Jami Kali Pasir.

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Agung Sasongko
Sungai Cisadane
Foto: tkcmindonesia.com
Sungai Cisadane

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ratusan tahun yang lalu, perahu dan transportasi air masih menjadi primadona bagi penduduk nusantara. Tak hanya untuk menyeberangi lautan, sungai menjadi jalan tol gratis bagi perahu.

Mengangkut bahan bangunan, pangan, maupun dagangan. Begitu pula yang terjadi di Cisadane. Sebagai sungai yang membelah Kota Tangerang, Cisadane memiliki peran penting bagi nadi kehidupan di pesisirnya.

"Bahkan, di tahun '80-an, masih ada perahu-perahu yang membawa bambu dari Bogor ke Jakarta lewat Cisadane," kata Kepala Bidang Budaya Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Sudadi.

Menjadi bagian yang penting dalam nadi kehidupan dan perdagangan di Kota Tangerang, Cisadane juga memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Kota Tangerang. Bukti fisiknya adalah Masjid Jami Kali Pasir.

Penamaan Masjid Jami Kali Pasir sendiri juga berawal dari aktivitas penambangan pasir di pesisir kali. Pembangunan masjid tersebut belum diketahui secara pasti kapan mulai didirikan.

Berkaitan dengan pengembangan penelitian yang dilakukan DKM Masjid Kali Pasir, Sudadi mengatakan, kemungkinan besar kebenaran Masjid Kali Pasir didirikan pada abad 15 itu bisa saja terjadi, mengingat Kerajaan Padjadjaran yang memiliki pengaruh kuat di pembangunan masjid tertua Kota Tangerang tersebut.

Setelah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya dari sembilan cagar budaya yang dimiliki Kota Tangerang, kini Masjid Kali Pasir menjadi perhatian Disbudpar Kota Tangerang untuk merehabilitasi cagar budaya.

"Termasuk asal muasalnya, kita akan melakukan penataan ulang sejarah dan kembali melakukan penelitian, tentunya melibatkan ahli sejarah," kata dia menjelaskan.

(Baca: Sejarah Pembangunan Masjid Kali Pasir)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement