Selasa 06 Feb 2018 19:03 WIB

Peran Penting Indonesian Islamic Centre di London

Indonesian Islamic Centre mulai resmi terdaftar di Inggris.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Masterplan Indonesian Islamic Centre.
Foto: Dok. IIC
Masterplan Indonesian Islamic Centre.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Setidaknya, ada sekitar tiga ribu Muslim Indonesia yang tinggal di London dan sekitarnya. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia memiliki Islamic Centre di London, Inggris.

Namun, Chairman Indonesian Islamic Centre di London, Memet P. Hasan, mengatakan, Muslim Indonesia tidak memiliki masjid sendiri, seperti halnya Muslim Somalia yang telah memiliki masjid tersendiri. Saat ini, Indonesia Islamic Centre memiliki properti yang berlokasi di area permukiman di London.

Di sana, mereka kerap mengadakan berbagai kegiatan, seperti pengajian dan perayaan hari besar agama Islam. Tidak hanya itu, Pusat Islam Indonesia itu juga kerap mengadakan konsultasi pernikahan dan bisa mengeluarkan surat nikah, serta melakukan pembinaan terhadap orang yang hendak masuk Islam atau mualaf.

Pada 2004, Indonesia Islamic Centre mulai resmi terdaftar sebagai satu-satunya organisasi keIslaman Indonesia di Inggris yang sudah tercatat di British Charity Commission, yang merupakan lembaga yang mengeluarkan izin untuk organisasi amal.

Hanya saja, Memet mengatakan kegiatan Pusat Islam Indonesia itu bisa dikatakan ilegal. Karena itulah, Memet mengatakan dalam kepengurusan saat ini, Pusat Islam Indonesia di London ingin merelokasi tempat mereka ke daerah yang memiliki izin untuk membangun komunitas dan masjid.

"Namun untuk tempat beribadah kita tidak punya tempat. Karena itu, kita ingin memiliki tempat yang layak sebagai sebuah pusat Islam yang memiliki masjid sendiri. Properti saat ini di daerah pemukiman. Karenanya, tidak bisa diakui sebagai Islamic Centre. Kita bergerak karena kebaikan tetangga," kata Memet, saat berkunjung ke kantor Republika, Selasa (6/2).

Memet mengatakan, pihaknya sudah meninjau dan mengincar satu properti di wilayah London utara, yang merupakan konsentrasi Muslim Indonesia. Bangunan di sana merupakan bekas kampus, yang ingin dibeli dan nantinya akan direnovasi sesuai dengan kebutuhan Islamic Centre. Yang mana, menurutnya, di Pusat Islam Indonesia itu akan dibangun masjid, perpustakaan, restauran Indonesia, toko Muslim, kelas-kelas pengajian, dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement