REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim NU Peduli Kemanusiaan menyalurakan bantuan penderita gizi buruk dan campak di kampung Syuru, Distrik Agast. Sebanyak 300 anak kampung Syuru menjadi penerima bantuan.
Selain itu, anak-anak juga menjalani screening dari tim medis NU terkait kondisi kesehatan mereka. Adapun bantuan yang diberikan menurut dr. Makky Zamzami adalah fokus pada penambahan nutrisi anak-anak.
“Untuk menambah nutrisi anak-anak akan kami berikan vitamin, susu dan biskuit. Program ini akan dilakukan secara berkala dan melibatkan para tokoh masyarakat, tokoh adat dan pengurus NU setempat untuk menjalankan dan melakukan pendampingan program, serta dilakukan monitoring untuk melihat perkembangan gizi anak,” kata dia dalam siaran persnya, Senin (5/2).
Dari hasil screening tersebut akan dipelajari oleh tim medis, selanjutnya beberapa nama anak yang terndikasi gizi buruk akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Dikarenakan kurangnya gizi pada anak-anak, diperlukan program pendampingan secara berkala. Kurangnya kesadaran orang tua untuk memperhatikan anaknya menjadi salah satu alasan.
Selain itu, menurut Moh. Agus Fuat relawan NU CARE-LAZISNU menambahkan bahwa lingkungan rumah warga masih kurang sehat. Anak-anakpun kerap kali minum air yang belum masak. Karena akses air bersih memang susah. Masyarakat hanya mengandalkan air tadah hujan.
Selanjutnya tim NU peduli kemanusiaan dan tim NU lokal akan membuat CEM (rumah) GIZI bagi anak-anak kampung Syuru. Rumah gizi ini akan dikoordinir sama tetua adat di kampung Syuru. Fungsi CEM Gizi ini sebagai pusat penambahan nutrisi anak-anak. Dari penambahan nutrisi itu diharapkan gizi anak-anak kampung Syuru tercukupi dan berat badan naik.