REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Muhammad Zainul Majdi mengatakan, salah faktor seseorang atau umat Islam meraih puncak kesuksesan ditentukan oleh seberapa besar perjuangan itu dilakukan.
"Perjuangan itu tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan kebersamaan dan persaudaraan," ujar TGB saat tausiyah usai shalat shubuh berjamaah di Andalus City, Cirebon, Sabtu (3/2).
TGH mengisahkan, sosok Nabi Musa yang tidak hanya secara fisik memiliki kekuatan luar biasa, juga memiliki kelebihan ilmu dibanding kaumnya waktu itu, tetap membutuhkan bantuan dan pertolongan Allah SWT. Kata TGB, Nabi Musa berdoa kepada Allah agar dimudahkan segala urusan dan dilancarkan lisannya ketika menyampaikan sesuatu pada kaumnya.
"Doa Nabi Musa ini menggambarkan bagaimana pentingnya kolektivitas dan kebersamaan untuk meraih kesuksesan," lanjut TGB.
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Sabtu (3/2).
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia itu mengajak seluruh jamaah mengokohkan persaudaraan, tidak hanya karena faktor keimanan atau latar belakang kesukuan. Namun juga karena dilandasi faktor kemanusiaan secara universal. TGB mengatakan, menjadikan Indonesia sebagai bangsa dengan predikat baik, merupakan tiga bersama.
"Tugas kita memastikan bangsa ini menjadi bangsa yang Allah cinta kepada mereka dan mereka cinta kepada Allah. Kebangsaan dan keislaman tidak berdiri sendiri tapi harus diisi dengan nilai-nilai mulia, barulah kaum itu menjadi bangsa yang berkah, maju dan diridhoi Allah," ucap TGB.
Pemilik Andalus City Dede Muharam mengaku, sebuah kehormatan bisa didatangi TGB di tengah kesibukannya sebagai Gubernur NTB. Dede menyampaikan, TGB merupakan contoh sukses bagaimana seorang pemimpin yang datang dengan bekal ilmu agama yang kuat. Dede menyebut, TGB merupakan sosok pemimpin nasional menilik berbagai raihan prestasi dalam membangun NTB.
"Penamaan Andalus dikarenakan harapan besar di masa yang datang agar Andalus City, Cirebon akan menjadi pusat peradaban dunia seperti Andalusia di Spanyol di masa lalu," kata Dede.