Rabu 31 Jan 2018 00:17 WIB

Baznas Sleman Gelar Pekan Zakat Panutan

PNS di Kabupaten Sleman kumpulkan zakat, infak dan sodaqoh sebesar Rp 2,7 miliar

zakat
zakat

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Pekan Zakat Panutan kepada pegawai negeri sipil dan Forkominda di lingkungan pemerintah daerah setempat.

"Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Sleman pada 2017 berhasil mengumpulkan zakat, infak dan sodaqoh sebesar Rp 2,7 miliar lebih, dengan rata-rata pengumpulan perbulan Rp227,22 juta," kata Wakil Ketua I Baznas Sleman Bidang Penghimpunan Muhammad Asmuni Abdullah Thohir di Sleman, Selasa (30/1).

Menurut dia, sampai dengan Desember 2017 telah dikumpulkan dana sebesar Rp2.880.260.00 (termasuk saldo tahun 2016). "Dana tersebut telah ditasyarufkan sesuai dengan program unggulan melalui peringatan Hari Besar Islam di Masjid Agung, Safari Jumat, Safari Tarawih dan di Kantor Baznas," katanya.

Sementara itu, Pekan Zakat Panutan dilaksanakan selama lima hari mulai Selasa 30 Januari 2018 sampai Senin 5 Februari 2018. Kegiatan tersebut disebutnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya yang beragama Islam untuk membayar zakat profesi.

"Di samping itu, kegiatan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2014 tentang optimalisasi pengumpulan zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat jendral, Lembaga Negara, Sekretariat Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah melalui Baznas," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang turut hadir pada acara tersebut berharap zakat yang terkumpul tersebut dapat ditingkatkan lagi jumlahnya.

"Pemerintah Kabupaten Sleman mempunyai potensi untuk mengumpulkan zakat lebih dari Rp7 miliar tiap tahunnya," katanya.

Ia mengatakan dengan ditandatanganinya kesanggupan membayar Zakat Profesi pada acara tersebut, akan mampu meningkatkan jumlah pengumpulan zakat pada 2018.

"Prinsipnya jemput bola. Karena memang perintahnya zakat (dalam Alquran) itu perintah untuk diambil, untuk dipungut. Dengan jemput bola insya Allah nanti orang yang tadinya belum sempat zakat akan sempat, yang belum banyak pemahamannya nanti pemahamannya akan semakin banyak," katanya.

Sri Purnomo juga beharap zakat yang dikelola Baznas Sleman mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman.

"Pentasyarufan zakat harus diatur dengan baik sehingga mempunyai dampak yang signifikan terhadap masyarakat kurang mampu di Kabupaten Sleman," ujarnya.

Ia berharap dana yang dikumpulkan tersebut bisa mengentaskan kemiskinan warga sehingga tiap tahunnya obyek zakatnya semakin banyak dan subyek atau penerima zakatnya semakin sedikit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement