Selasa 30 Jan 2018 14:18 WIB

Muslim Cape Town Didesak Menghemat Air untuk Wudhu

Kota Cape Town akan mulai mematikan sistem retikulasinya di daerah pemukiman.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Perkampungan Muslim Cape Town dihimbau untuk berhemat air (Ilustrasi)
Foto: www.soccerphile.com
Perkampungan Muslim Cape Town dihimbau untuk berhemat air (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Komunitas Islam di Cape Town, sebuah kota pantai di Afrika Selatan, didesak untuk menghemat air dengan menggunakannya sesedikit mungkin saat berwudhu sebelum melaksanakan shalat. Dewan Yudisial Muslim (MJC) telah mendorong umat Muslim untuk menggunakan air seminimum mungkin untuk berwudhu. Hal itu guna membantu mengurangi penggunaan air di kota tersebut. Wudhu diwajibkan sebelum Muslim menunaikan ibadah shalat.

Juru bicara MJC, Mishka Daries, mengatakan, ada berbagai keadaan yang bisa membatalkan wudhu. Oleh karenanya, wudhu tidak harus dilakukan untuk setiap ibadah. Dalam keadaan yang paling ekstrim, di mana air tidak dapat ditemukan di manapun dalam radius tertentu, wudhu kering atau disebut tayamum bisa dilakukan dengan menggunakan pasir yang dimurnikan atau debu.

"Umat Islam memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan dan seruan untuk tidak menyia-nyiakan air yang berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW menggunakan sekitar 775 ml air saat melakukan wudhu. Nabi Muhammad SAW juga dilaporkan mengatakan bahwa seseorang tidak boleh menyia-nyiakan air, bahkan di tepi sungai yang mengalir," kata Daries, dilansir dari News24, Selasa (30/1).

Daries mengatakan, pemberitahuan selalu dipasang di masjid untuk mendorong orang agar tidak menyia-nyiakan air, bahkan sebelum krisis air terjadi seperti saat ini. Pada Ahad lalu, lebih dari tiga ribu orang berkumpul di Spine Road High School di dataran Mitchells untuk melaksanakan shalat Istisqaa (shalat untuk meminta hujan). Shalat Istisqaa direncanakan dilakukan lagi pada 4 Februari mendatang di lapangan olahraga di seberang masjid di Gatesville.

Menurut data yang dirilis pada Senin, tingkat bendungan untuk Cape Town berada pada kisaran 26,3 persen pada 29 Januari, turun dari 26,6 persen pada 26 Januari. Ketika tingkat dam turun menjadi 13,5 persen, Kota Cape Town akan mulai mematikan sistem retikulasinya di daerah pemukiman. Menurut kemungkinan rencana Day Zero, penduduk harus mengantri air di sekitar 180 tempat pengumpulan air komunal di seluruh kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement