Senin 29 Jan 2018 09:18 WIB

OKI Cari Strategi Tangkal Radikalisme

OKI percaya pendidikan merupakan solusinya.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Para menteri luar negari anggota Organisasi Kerjasama Islam (OIC) dalam sesi befoto bersama. (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Para menteri luar negari anggota Organisasi Kerjasama Islam (OIC) dalam sesi befoto bersama. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggarisbawahi pentingnya menangkal radikalisme. Hal itu diangkat dalam sebuah lokakarya yang bertajuk "Peran pendidikan dalam mencegah ekstremisme dan radikalisme" yang diadakan di Niamey, Niger, pada Senin (29/1) waktu setempat.

Dilansir dari Arab News, Senin (29/1), lokakarya ini diselenggarakan bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB) dan Universitas Islam Niger. Maha Akeel, direktur departemen komunikasi OKI, mengatakan pentingnya lokakarya tersebut muncul sehubungan dengan terorisme yang meluas di Afrika Barat dan wilayah Sahel-Sahara.

Dia mengatakan, OKI dan lembaga afiliasinya telah dipercayakan untuk menemukan cara untuk memerangi ekstremisme radikal melalui pendidikan. Lokakarya ini akan mengeluarkan rekomendasi dan mekanisme untuk memerangi ekstremisme dan radikalisasi di wilayah Sahel, yang populasinya kian berkembang pesat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement