Senin 29 Jan 2018 09:04 WIB

Rute Awal Pedagang Muslim

Kekuatan Islam menyebar dengan cepat setelah abad ketujuh.

Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto: saharamet.org
Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ratna Ajeng Tejomukti 

Kekuatan Islam menyebar dengan cepat setelah abad ketujuh. Laut Tengah menjadi pusat pelayaran Muslim. Eropa Barat seperti tanjung kecil tergeletak di ujung barat sebuah pusat ekonomi Afro-Asia yang luas.

Islam menyebar tidak hanya ke barat, terutama ke Spanyol (al-An- dalus), antara tahun 711 dan 1492 ser ta Sisilia pada 902, tetapi juga ke arah timur sampai ke India, Asia Tenggara dan Cina. Agama ini juga tersebar luas ke selatan menuju Afrika, terutama melalui perdagangan. Semua itu terjadi melalui jalur pelayaran dengan tujuan awal berdagang.Berikut adalah tiga area perdagangan Muslim abad pertengahan.

Afro Eurasian Era 650-1000 

Wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah (661-750), Abbasiyah (750-1258), dan Fatimiyah di Afrika Utara (909-1171), sangat strategis untuk perdagangan. Wilayah mereka menyatukan berbagai wilayah perdagangan jarak jauh yang dikenal pada zaman kuno antara Samudra Hindia dan Mediterania.

Ini termasuk rute Laut Merah dan Teluk Persia. Ibu kota Abbasiyah, Baghdad, menjadi salah satu tujuan perdagangan melalui Teluk Persia, yang pada gilirannya menyebar melalui Samudra Hindia dan sekitarnya, kemudian berlanjut ke Laut Cina Selatan serta Laut Cina Timur. Rute ini disebut rute tengah oleh Janet Abu- Lughod.

al-Ya'qubi (sekitar 875) menggambarkan Baghdad sebagai mata air di dunia, sementara al-Mansur mengumumkan bahwa tidak ada halangan bagi Muslim dan Cina. Segala sesuatu di atas laut dapat datang kepada keduanya. Keduanya berhubungan akrab memperkuat perdagangan.

Eropa Tahun 1000 Hingga 1517

Kaum Muslim berperan membangun wilayah Afro-Eurasia di era 1000-1492/1517. Sementara Rute Tengah menjadi sangat penting setelah abad keenam. Jalur tersebut menjadi sangat berpengaruh saat Baghdad menjadi pusat perdagangan utama Muslim setelah tahun 750. Namun, ketika Baghdad dijarah oleh bangsa Mongol pada tahun 1258, rute tersebut tak lagi ramai.

Namun, dengan Irak yang kemudian diperintah Persia, rute teluk kembali hidup. Rute tengah ini juga penting karena memungkinkan hubungan dagang saling menguntungkan antara kerajaan tentara non-muslim dan pedagang Muslim yang membawa barang-barang dari tempat yang jauh ke Timur.

Sejumlah pelabuhan di Timur Tengah-Acre dimanfaatkan untuk kapal bersandar dan menjual berbagai komoditas perdagangan sampai tahun 1291 oleh orang-orang Venesia. Di sana mereka menying kirkan saingan Pisan dan Geno mereka. Meskipun orang Venesia mendominasi sistem perdagang an Eropa, mereka selalu memasuki sistem global.

Rute Selatan 

Rute selatan menghubungkan Alexandria, Kairo, dan Laut Merah dengan Laut Arab dan kemudian Samudra Hindia dan sekitarnya. Setelah abad ke-13, Mesir merupakan pintu gerbang utama menuju wilayah timur. Dari abad ketiga belas sampai abad ke-16, Mesir menjadi negeri strategis untuk perdagangan internasional.

Memang antara 1291-1517 sekitar 80 persen perdagangan yang melintasi wilayah timur dikendalikan orang Mesir. Setelah Baghdad jatuh, Kairo menjadi ibu kota dunia Islam dan pusat perdagangan global yang sangat penting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement