REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) semakin gencar dalam sektor pemberdayaan peternak desa. Baznas memberikan kesempatan bagi jutaan peternak di pedesaan wilayah Indonesia yang ingin berkembang dan mampu bersaing pada pasar modern.
Kali ini, Baznas melakukan kegiatan pemberdayaan peternak desa yang dijalankan di Desa Baros Jaya Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Provinsi Banten dengan nama Balai Ternak Desa Baros Jaya. Peresmian Balai Ternak Desa Baros Jaya dilakukan Jumat (26/1) di Desa Baros Jaya Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang.
Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan, Efri Syamsul Bahri mengatakan salah satu langkah Baznas untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian mustahik menjadi lebih baik dengan program pemberdayaan agar mustahik menjadi lebih mandiri.
"Baznas mengoptimalkan dana muzaki dalam bentuk ZIS (Zakat, Sedekah, Infak) untuk menjadikan mustahik lebih bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya serta usahanya lebih maju dan lebih berkembang dengan program pemberdayaan ekonomi di bidang sektor peternakan ini," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Sabtu (27/1).
Balai Ternak Desa Baros Jaya merupakan program pemberdayaan ekonomi sektor peternakan unggul dalam pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Balai Ternak akan mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemoderasian kesenjangan sosial, meningkatkan kualitas, kapabilitas dan produktivitas masyarakat dalam berproduksi pada bidang peternakan dan mengembangkan kompetensi peternak yang profesional
Peserta program Balai Ternak Desa Baros Jaya adalah sejumlah warga masyarakat kampung Mendong yang tergolong masyarakat miskin. Mereka telah terjaring serta terverifikasi dari hasil survey yang dilakukan oleh Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan bidang Pemberdayaan Ekonomi Badan Amil Zakat Nasional.
Saat ini telah terjaring dan terverifikasi sebanyak 36 Kepala Keluarga (KK) yang tergolong Miskin dan siap tergabung dalam program Balai Ternak Desa Baros Jaya. Ada 36 KK tersebut telah terbentuk dalam 1 kelompok besar yang memiliki aturan dan tujuannya tersendiri.
"Beternak bukanlah hal yang baru bagi mereka, melainkan sudah bagian dari rutinitas sehari-hari, namun belum tersentuh oleh edukasi terkait managemen beternak yang lebih baik dan lebih produktif," jelasnya.