REPUBLIKA.CO.ID, GHAZIPUR -- Lebih dari dua juta Muslim dari lebih 130 negara menghadiri pertemuan tahunan Biswa Ijtema di Bangladesh. Acara tahunan Biswa Ijtema (kongregasi dunia) diakhiri pada Ahad (21/1) dengan sebuah doa massal di tepi Sungai Turag, sekitar 35 km dari ibu kota Bangladesh, Dhaka.
Dilansir dari Aljazirah pada Kamis (25/1), sejumlah Muslim yang hadir mendengarkan para ilmuwan membacakan dan menjelaskan ayat-ayat Alquran dalam pertemuan yang berlangsung selama tiga hari itu. Kegiatan ini dipandang sebagai kesempatan bagi umat Islam memperbarui komitmennya terhadap nilai-nilai Islam.
Biswa Ijtema pertama kali diadakan pada 1967. Diselenggarakan oleh Jamaah Tabligh, sebuah gerakan misionaris Muslim Sunni yang dimulai di India. Anggotanya secara sukarela menyebarkan keyakinan Islam mereka.
Biswa Ijtema berlangsung dalam dua tahap sejak 2011 untuk menampung sejumlah besar peserta. Doa tahun ini dilantunkan dalam bahasa Bengali, bahasa resmi Bangladesh untuk pertama kalinya sejak 1980.
Umat Muslim menghadiri acara itu dengan membawa barang secukupnya selama tiga hari. Otoritas setempat mengatakan Muslim dari 135 negara berpartisipasi dalam pertemuan tahun itu. Acara itu diadakan setiap tahun di tepian Sungai Turag di Bangladesh.
"Saya beruntung, saya mendapat kesempatan melayani saudara-saudaraku dengan makanan enak," kata salah satu relawan yang menyiapkan makanan, Mohammad Anis Hossain.
Pertemuan tersebut dianggap sebagai demonstrasi persatuan umat Islam, solidaritas, saling mencintai, dan menghormati. Pertemuan utama berlangsung di daerah yang membentang lebih dari setengah kilometer persegi.