REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Seorang akademisi Turki menyebut Nabi Nuh memanggil putranya menggunakan telepon seluler jelang banjir besar. Ia pun tak mau mengubah pendiriannya dan mengaku memiliki bukti atas klaimnya tersebut.
Yavuz Ornek yang merupakan dosen di Marine Sciences of Istanbul University mengatakan klaimnya itu di stasiun televisi TRT.
Ornek mengatakan, Universitasnya telah meminta ia untuk berhenti mempromosikan teori aneh itu. "Pihak Universitas mengatakan, 'Jangan berbicara tentang hal ini sekarang. Anda bisa melanjutkan klaim Anda saat situasi sudah tenang'," ujarnya seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Ornek mengaku, tak memiliki banyak waktu untuk menjelaskan klaimnya tersebut dalam program televisi. "Mereka membuat saya marah saat TV Show. Saya bisa menjelaskan ini. Ketika saya mengatakan 'telepon seluler', semua orang berbicara menentang kata-kataku," katanya menambahkan.
Ornek mengklaim mendapatkan dukungan dari penonton televisi terkait klaimnya tersebut. "Saya mengatakan yang sebenarnya, tapi saya malu untuk tampil di program TV."
Ornek belum menjelaskan klaimnya tersebut. Cerita banjir itu terdapat dalam Kitab Alquran dan perpanjian lama. Para ilmuwan dan ahli mencoba untuk mencari perahu Nabi Nuh. Sebuah tim penjelajah dari Kristen Evengelis mengaku menemukan sisa-sisa perahu itu terkubur di balik salju dan debu vulkano di Gunung Agri di Turki.