REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara keseluruhan, area Masjid Shah Faisal mirip sebuah desa kecil, yaitu sebuah wilayah yang memiliki berbagai fasi litas kemasyarakatan. Disebut demikian karena masjid ini memiliki fasi litas yang sangat lengkap, mulai dari perpustakaan, museum, ruangruang belajar, restoran, bahkan sebuah universitas Islam juga ada di sana.
Seperti dilansir laman www.arcnet. org, di dalam kompleks masjid ini terdapat The International Islamic University yang memiliki sekitar 700 mahasiswa. Universitas ini meng ambil tempat di halaman utama mas jid. Tetapi, pada 2000, The International Islamic University direlokasi ke lokasi kampus baru di luar mas jid.
Di dalam kompleks masjid terdapat pula galeri khusus perempuan. Ini sesuatu yang sangat jarang ditemukan di sebuah masjid. Keberadaan galeri ini pun menjadi sema cam mag net bagi kaum perempuan di Islamabad untuk mengunjungi masjid ini. Untuk diketahui, jarang sekali kaum perempuan Pakistan yang da tang ke masjid. Mereka lebih memilih beribadah di rumah.
Masjid Shah Faisal juga menyediakan sarana rekreasi untuk menik mati pemandangan Kota Islamabad dari empat menaranya yang menjulang tinggi. Untuk menjangkau puncak menara setinggi 80 meter itu disediakan elevator, juga tangga.
Seperti di banyak masjid lainnya, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi untuk memasuki masjid ini, di antaranya harus melepas alas kaki dan meninggalkannya di depan pintu masuk serta mengenakan busana yang menutup seluruh bagian tubuh, kecuali tangan dan kaki. Khusus bagi jamaah perempuan harus mengenakan hijab atau penutup kepala.
Dalam perjalanannya, sebuah ba gian ditambahkan di dalam kompleks Masjid Shah Faisal. Berada di bagian bawah tanah masjid, tambah an yang dimaksud adalah makam dari Jende ral Zia-ul-Haq, presiden Pakistan era 1978 sampai 1988.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
