Senin 22 Jan 2018 13:15 WIB

Amien Rais Yakini Datangnya Kemajuan pada Dunia Islam

Secara fisik, Islam semakin diminati kampus-kampus besar swasta maupun negeri.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais
Foto: ROL/Fakhtar Khairon Lubis
Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mantan Ketua MPR dan PP Muhammadiyah, Amien Rais, melihat ada sinar cerah yang akan menerangi dunia Islam. Walau merasa ada gelombang kuat dari dunia asing, dia merasa, masa depan dunia Islam yang cerah ada di depan mata.

Secara geografis, saat ini, Islam telah terbentang dari Papua sampai Tunisia, Aljazair, Maroko, Libya dan melebar jauh. Pun dari Jawa sampai Uzbekistan, Kazakhstan, pertengahan Rusia yang menunjukkan luasnya persebaran Islam.

"Saya melihat dunia Islam tengah menampilkan sebagian optimisme," kata Amien di tabligh akbar Ponpes Modern MBS Prambanan, Sabtu (20/1).

Dikatakan Amien, kemajuan itu dapat dilihat mulai dari jumlahnya yang semakin besar, serta perkembangan teknologi yang tidak mengecewakan. Kemajuan itu terlihat pula dari sumber daya alam dunia Islam yang selalu melimpah luas.

Secara fisik, dia melihat, Islam semakin diminati kampus-kampus besar swasta maupun negeri di Indonesia. Artinya, Islam semakin dipeluk kaum muda dan intelektual, dan gairah mereka yang ingin ke Tanah Suci mengenal lebih dalam Islam semakin tinggi.

Menurut Amien, setiap hari, ribuan orang Indonesia yang melaksanakan umrah merupakan bukti nyata kemajuan yang tengah berada di depan mata. Bahkan, untuk naik haji Indonesia yang saat ini sudah diberi kuota tinggi, masih harus antri puluhan tahun.

"Itu kita bisa lihat ada gairah, cinta, dan komitmen kepada Islam yang semakin kuat," ujar Amien.

Untuk itu, dia mengingatkan, kemajuan yang tengah dijalani umat Islam harus memberikan pula kesadaran akan tanggung jawab yang ada. Sebab, sesuai apa yang diamanatkan Allah SWT, orang beriman tidak boleh membiarkan dunia ini keteteran.

Apalagi, lanjut Amien, membiarkan umat manusia jatuh ke dalam kondisi yang termarjinalkan. Sebab, dia meyakini, bisa jadi orang-orang yang terhina di dunia masih dihidupkan lagi ke dalam keadaan terhina di akhirat kelak.

"Maka itu, kita yang tengah berada dalam optimisme, kita orang beriman tidak boleh membiarkan dunia kita keteteran, jatuh ke dalam marjinal, ini kita harus hati-hati," kata Amien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement