Kamis 18 Jan 2018 14:00 WIB

Sentuhan Peradaban Islam dalam Kuliner Eropa

Rep: mgrol98/berbagai sumber/ Red: Agung Sasongko
Aneka jenis pasta segar (ilustrasi)
Foto: En.wikipedia.org
Aneka jenis pasta segar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sejarah menunjukkan bahwa ilmuan Muslim adalah ayah dari masakan pengobatan yang mempengaruhi dunia dan kemudian dibawa oleh wisatawan Eropa ke Dunia Baru. Beberapa hasil kuliner masakan yang kita tahu adalah berasal dari Eropa, seperti Pizza, Pasta, Es krim. Tetapi fakta membuktikan bahwa semua itu adalah hasil dari para juru masak Muslim terdahulu.

1. Pasta.

Ada contoh penggunaan pasta yang dicatat oleh para penjelajah. Salah satunya adalah Al-Bakri (abad ke-11 Masehi).

Lihatlah bungkus satu pak pasta. Anda akan melihat bahwa itu terbuat dari gandum durum dan bukan, seperti mie China, dari nasi. Orang Cina sebenarnya tidak memiliki gandum durum, yang tinggi gluten, sehingga meningkatkan elastisitas adonan.

Jenis gandum keras khusus ini diperkenalkan oleh orang-orang Muslim ke Sisilia dan Spanyol pada abad ke-10. Yang lebih penting lagi adalah derivasi Lasagna dari bahasa Arab yang berarti 'lidah'.

2. Destilasi.

Distilasi tidak diketahui oleh dunia Romawi. Ini muncul di awal dunia Islam dalam karya Al-Râzî dan Jâbir Ibn Hayyân dan disebutkan dalam terjemahan bahasa Latin karya Ibn Sîn di abad ke-11 Masehi, dengan penyulingan minyak dari tumbuhan dan rempah-rempah dan, akhirnya, produksi alkohol untuk tujuan medis saja, karena minumannya dilarang untuk umat Islam.

3. Es Krim.

Di Italia "cassata" berasal dari qashda ('krim' dalam bahasa Arab). Catatan Ibn 'Abdûn (pengawas pasar di Seville abad ke-12) mewaspadai salesman qashda / krim. Juga Sorbets musharabiya ada pada abad ke 11/12 Masehi. Teknik pelestarian dan penyimpanan es tersebar luas dan dibuktikan dengan rumah-rumah es.

Suriah memasok Mesir dengan es sementara Spanyol menggunakan Sierra Nevada. Beberapa dokter seperti Al-Rhazi dan Ibnu Sina menentang minuman dingin es karena mereka menjelaskan bahwa hal itu berbahaya bagi saraf.

4. Roti dan Kue.

Sungguh ironis melihat bahwa Prancis saat ini adalah ibu dari berbagai macam roti dan kue. Padahal pada abad ke-14 mereka baru mengetahui dunia roti.  Para Raja saat itu memiliki penjaga jalan yang menjaga toko tersebut, di mana mereka dijual untuk pertama kalinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement