Senin 15 Jan 2018 19:32 WIB

Menag: Beragama Hakikatnya adalah Berindonesia

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa dalam konteks Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah berindonesia. Hal ini disampaikan Lukman saat menghadiri Muktamar Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu'tabaroh An Nahdliyah (JATMAN) ke XII di Kajen, Pekalongan, Senin (15/1).

"Kami di Kemenag terus berupaya menyadarkan setiap warga negara bahwa beragama pada hakikatnya adalah berindonesia dan berindonesia itu pada hakikatnya adalah beragama," ujar Lukman dalam siaran persnya.

Karena itu, menurut Lukman, ke depan tidak boleh lagi ada orang Indonesia yang mengabaikan agama, apapun agama yang dipeluknya. Sebaliknya, warga Indonesia harus menjunjung tinggi, menghormati dan mengamalkan nilai agama. "Mengamalkan nilai agama hakikatnya menjaga keIndonesiaan kita. Ini sesuai pemahaman Jatman terkait NKRI," ucapnya.

Selain itu, Lukman juga mengatakan, beragama harus bersikap rendah hati dan tidak sombong. Karena, tidak ada yang bisa memastikan kalau pemahaman seseorang adalah yang paling benar. "Seseorang harus meyakini kalau keyakinannya adalah benar, tapi keyakinan itu tidak mempersalahkan keyakinan orang lain," katanya.

Untuk diketahui, Muktamar JATMAN XII ini akan berlangsung dari 15-18 Januari. Bersamaan dengan muktamar, diselenggarakan juga Halaqoh II Ulama Thoriqoh Luar Negeri. Muktamar yang dibuka Presiden Joko Widodo ini mengangkat tema "Dengan Thoriqoh yang berdasarkan Ahlussunah wal Jamaah untuk Meningkatkan Ubudiyah sehingga Mampu Membawa Rahmatan lil Alamin".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement