REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ottoman memberi dorongan besar pada seni. Hal ini yang dicerminkan pada kualitas dan variasi produk yang dihasilkan, terutama pada arsitektur dan tekstil. Karpet Ottoman secara bertahap menjadi terkenal dengan motif tumbuhan dan pembuatannya yang istimewa. Di samping itu, ada bentuk geometris yang anggun de ngan skema warna yang luas. Bukti sejarah yang didapat dari lukisan Eropa pada paruh kedua abad ke-15 membuktikan, kemasyuran dan ke mu liaan karpet pada kepemimpinan dinasti Turki ini.
Pada abad ke-17, seni pembuatan kar pet berada di bawah pengaruh kuat dari Persia sehingga Ottoman akhirnya mengadopsi gaya baru. Yaitu, memasukkan bentuk medali bintang pada pola sajadah. Fitur ini juga ditemukan pada hampir seluruh karpet Ushak. Desain dan presentasi bentuk ini sangat beragam, ada beberapa dengan bentuk medali bintang di pusat, medali dibentuk dalam ukuran lebih kecil, ada juga yang me lingkar dengan aturan pola tertentu.
Namun, ada juga yang melingkari pola utama karpet. Namun, bentuk ini tidak melukiskan apa pun seperti pada gaya seni Barok dan Rokoko di Eropa abad 17 dan 18. Gaya ini ber dasar pada bentuk arabesque yang diatur melingkari bingkai geometris atau medali. Gaya arabesque juga memengaruhi perkembangan dua bentuk seni ini.
Karpet untuk sajadah menjelaskan penyatuan mihrab secara langsung pada pusat, terkadang dilengkapi cahaya dari lentera yang menggantung. Perkembangan ini merupakan indi ka si bahwa seni Muslim berkembang dengan dasar religiositas. Sama halnya pada penentuan alam sebagai inspirasi. Penggunaan mihrab dan lentera di karpet adalah simbol yang merefleksikan bagian masjid yang berpusat pada Ka’bah.
Perkembangan karpet selanjutnya adalah kotribusi Dinasti Mamluk di India (1250-1570). Hanya ada bebera pa spesimen karpet gaya Mamluk yang bertahan. Spesimen karpet tertua berasal dari abad ke-15. Bukti ini menggambarkan, karpet menjadi ter kenal karena kualitas dan dekorasinya.
Desain Mamluk memiliki karakteristik kaya objek geometris, seperti bintang, oktagonal, segitiga, dan roset (mawar). Objek ini terkadang meling kari pola utama di tengah karpet. Para seniman juga menyelipkan bentuk arabesque dan mawar dalam bentuk geometris yang cenderung kaku. Hal ini menampilkan bentuk seni yang unik dan menyatu. Karpet Mamluk adalah seni yang menerima pe ngaruh terbesar dari gaya karpet mesir pada abad ke-18 dan 19, bahkan tera sa sampai sekarang.