Jumat 12 Jan 2018 14:18 WIB

Mezora Undang Ulama Al-Quds Palestina ke Indonesia

Rep: Desy Susilawaty/ Red: Agus Yulianto
Mezora Sambut Kedatangan Ulama Al Quds Palestina ke Indonesia
Foto: dok. Mezora
Mezora Sambut Kedatangan Ulama Al Quds Palestina ke Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,  Perjuangan masa depan rakyat Palestina dan Israel tengah menjadi sorotan publik dan bahkan pada tanggal 12 Desember 2017, Amerika secara sepihak mengakui Yerusalem adalah ibu kota Israel. Hal ini menuai respons Iran yang tiga pekan berikutnya, mengakui Yerusalem sebagai ibukota Palestina.

Sebuah resolusi PBB yang meminta Amerika Serikat mencabut keputusan itu sudah disahkan lewat pemungutan suara Majelis Umum PBB dengan 128 mendukung, sembilan menentang, dan 35 abstain. Lalu menyusul juga kekompakkan dukungan untuk saudara muslim dari Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mendukung hak Palestina atas Masjid Al-Aqsa.

Kini konflik Internasional ini semakin bergejolak dengan melibatkan aspirasi pemimpin-pemimpin dunia namun dibalik itu sejumlah fakta yang menguji keberadaan nurani dan kemanusiaan terkuak. Ada 60 persen tahanan anak-anak Palestina dibawa ke Israel. Banyak tahanan di bawah umur itu yang diinterogasi dan disiksa. Mereka mengalami kelelahan yang hebat dan trauma. Sedangkan di Palestina sendiri, terdapat kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh muslimin yang mungkin seumur dengan orang tua atau anak kita.

Melihat sejumlah fakta diatas membuat publik sadar untuk bergerak melakukan perdamaian dan perbaikan. Berbagai bentuk aspirasi atas dampak dari konflik berkepanjangan antara Palestina dengan Israel kini bermunculan, baik dukungan secara politis, moril maupun materi.

Gerakan ini pun akan mulai digencarkan oleh salah satu brand muslim kenamaan Indonesia, Mezora. Dibawah naungan Shafira Corporation (Shafco), Mezora mengundang DR Syeikh Murweh Mousa Nasar Nasser, seorang ulama besar asal Palestina sekaligus Sekertaris Komite Al-Quds beserta Ustad Miftahuddin Kamil, MA selaku Direktur Aman Palestine-Indonesia.

Tamu kehormatan tersebut datang mengunjungi Shafco di penghujung 2017 dalam acara kajian dhuha. Kajian dhuha yang telah menjadi rutinitas karyawan Shafco, membahas tuntas mengenai sejarah mulianya Al Aqso dan keadaannya kini. Inti kajian ini, Syeikh Murweh ingin kita mengenal masjidil Aqsa.

"Kalau kita kenal, maka kita akan mencintai Aqso sebagai salah satu masjid yang disebut juga dalam Alquran. Jika kita mencintai Aqso, maka kita tidak akan diam saja dan membantu saudara kita disana. Masjidil aqso bukan hanya kubah emas tapi seluruh area yang tertutup benteng. Dan kini, sudah satu pintu dikuasai oleh Israel," ujar salah satu jamaah meringkas kajian dari Syeikh Murweh dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (12/1).

Kunjungan Syeikh Murweh dan NGO Aman Palestine - Indonesia, menjadi semangat Mezora mengawali 2018. Chandra Rahmad direktur brand Mezora mengatakan, Mezora akan mendukung dengan donasi Rp 1 miliar untuk Palestina. "Insha Allah target sales kita tahun ini bukan hanya bisnis semata, namun dedikasi kami untuk Palestine. Jadi seluruh masyarakat yang menyukai produk Mezora dan membelinya, sekaligus telah membelikan senyuman bagi saudara kita disana. Membeli Mezora berarti turut berdonasi langsung untuk Palestina," ujarnya.

Setelah bekerja sama dengan Wali care dan Shafira Foundation, Mezora lebih bersemangat dalam berbagi. Barang siapa yang membela Palestine, maka Allah akan menolongnya. "Ini pelajaran yang kami realisasikan segera," kata Chandra.

Nantinya, Mezora akan mengajak para customer, agen, dan mitra waralaba untuk memberikan bantuan secara langsung diantarkan ke negara Palestina. Manajemen akan segera menggelar rangkaian promosi dan menghimpun dukungan penuh masyarakat Indonesia untuk menyukseskan program Mezora dukung Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement