Kamis 11 Jan 2018 09:41 WIB

MHQH ASEAN-Pasifik ke-10 Kembali Digelar di Indonesia

Menag Lukman Hakim Saifuddin
Foto: dok. Kemenag.go.id
Menag Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits (MHQH) tingkat ASEAN-Pasifik ke-10 yang tahun ini akan kembali digelar di Indonesia. Atase Arab Saudi Sa’ad bin Husen Annamasy menemui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk membincang rencana pelaksanaan hajatan tahunan ini.

“Saya sampaikan terima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia melalui atase kebudayaan, atas semua partisipasinya dalam pelaksanaan Musabaqah setiap tahunnya, karena manfaatnya besar sekali bagi kita semua,” kata Lukman di kantor Kementerian Agama, Jakarta, kemarin.

Disampaikan Menag Lukman bahwa acara Musabaqah ini merupakan agenda berkesinambungan dari tahun lalu. Untuk itu, Menag Lukman berharap, kiranya semua urusannya lancar, ini bukan barang baru karena setiap tahun diadakan musabaqah.

“Mudah-mudahan semua urusannya lancar, ini bukan barang baru karena setiap tahun diadakan musabaqah,” kata Menag.

Di sela berbincang, atase kebudayaan Arab Saudi Sa’ad bin Husen Annamasy juga menyampaikan, dirinya beberapa bulan lalu telah menemani lima pemenang MHQH 2017 ke Arab Saudi,  satu orang di Makkah, 4 orang di Haramain. “Mereka membaca ulang hafiz-nya di sana, dan akan kembali ke negara masing-masing, untuk mengembangkan pendidikan Alquran. Terima kasih kepada Kemenag atas bantuannya semua,” ujar Sa’ad bin Husen Annamasy.

Terkait jadwal pelaksanaan Musabaqah Nasional dan Asean-Pasifik ke-10, Sa’ad bin Husen Annamasy menerangkan, pihak Saudi Arabi sudah merencanakan dengan matang persiapannya. “Kami berharap kesediaan yang mulia Presiden untuk dapat menyambut peserta di istana negara. Karena, Musabaqah ini sifatnya nasional dan internasional se-ASEAN-Pasifik,”  ujar Sa’ad bin Husen Annamasy sembari memohon kepada Menag Lukman untuk menyampaikan pesan kepada Presiden Joko Widodo.

Dilaporkan Sa’ad bin Husen Annamasy juga bahwa pelaksanaan Musabaqah tahun 2017 lalu mengundang 30 negara dan yang hadir 17 negara. Pada tahun 2018 ini juga akan mengundang 30 negara. Diakui Sa’ad bin Husen Annamasy, bahwa pelaksanaan Musabaqah tahun lalu, pelaksanaannya cukup sukses.

“Tahun ini kami berharap hafizah agar diperbanyak, karena di Indonesia banyak hafizah. Kami minta persetujuan Pak Menteri Agama,”  tutup Sa’ad bin Husen Annamasy.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement