Ahad 07 Jan 2018 20:16 WIB

Kiai Sahal: Pesantren Tumbuh Kembangkan Nilai Pancasila

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
KH Hasan Abdullah Sahal
Foto: Republika/Prayogi
KH Hasan Abdullah Sahal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) di Pondok Pesantren Darunnnajah, Jakarta Selatan, Ahad (07/01). Peresmian tersebut juga dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Modern Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal.

Dalam acara ini, KH Sahal mengatakan, bahwa di pesantren para santri selama ini selalu ditanamkan nilai-nilai keislaman dan nilai-nilai keindonesiaan dan Cinta Tanah air sekaligus. Bahkan, kata dia, pesantren juga menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila.

"Di pesantren ada ukhuwah islamiyah, kebersamaan, serta cara-cara yang bisa diterima semua golongan. Di pesantren juga ditumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai undang-undang, nilai-nilai kebhinekaan, nilai-nilai NKRI, sehingga Indonesia dipenuhi kedamaian, kesejukan, kebersamaan, dan anti penjajahan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (7/1).

KH Sahal juga mengatakan, metode pendidikan Islam pertama di Indonesia adalah pesantren, sehingga pada masa itu pesantren menjadi salah satu tombak kemerdekaan Indonesia. Dengan diresmikannya P21 ini diharapkan, bisa membangun umat Islam yang berkemajuan.

P21 merupakan organisasi massa nirlaba yang mewadahi para praktisi dunia pendidikan pesantren dari berbagai penjuru tanah air, bersifat non partisan berazaskan Islam berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945. Tujuan P2I adalah membangun kapasitas dan Kualitas pendidikan pesantren agar memiliki daya saing kuat dan setara dengan satuan pendidikan lainnya di tingkat nasional, regional dan internasional serta berperan sebagai penyedia Sumber Daya Manusia yang unggul, terampil, berakhlak mulia dan berkhidmat untuk kesejahteraan bangsa.

Pimpinan Pesantren Darunnajah KH Sofwan Manaf mengatakan,  dengan adanya organisasi ini diharapkan tidak ada lagi pengkotak-kotakan antara satu golongan dan golongan lainnya. Ia berharap, semua pesantren di Indonesia bersatu dan bersinergi sehingga bisa menjadi lebih kuat, sehingga tidak mudah diadu oleh kelompok luar.

"Singkat katanya adalah kita mensinergikan secara bersama-sama dan membangun secara bersama-sama kualitas dan kuantitas pondok pesantren yang ada," ucapnya.

Sementara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memaparkan, sudah seharusnya umat Muslim di negeri ini memiliki kesadaran untuk mau menerima keberagaman secara lebih matang di tengah-tengah masyarakat yang beragam dan majemuk. "Dengan adanya Keluarga Besar Pondok Pesantren ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai keagamaan dan keislaman agar senantiasa tanah air Indonesia ini selalu rukun dan damai seperti yang diwariskan oleh para pendahulu," kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement