REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama RI (Kemenag RI) memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-72 di Lapangan Upacara Kantor Kemenag, Jakarta pada Rabu (3/1). Kegiatan yang mengangkat tema "Tebarkan Kedamaian" tersebut diikuti seluruh satuan kerja Kemenag Pusat maupun daerah.
Dalam momen peringatan tersebut, Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Albertus Patty berharap, agar Kemenag yang usianya kini menginjak 72 tahun, ke depannya tetap mampu membawa misi perdamaian antar umat beragama.
"Harapan kami pada Kemenag adalah pertama mampu membawa misi perdamaian bagi agama-agama ini, supaya memang bisa menjaga kerukunan," ujar Albertus saat dihubungi, Rabu (3/1).
Menurut dia, kebebasan untuk mengekspresikan agama di Indonesia sangat penting untuk dijaga oleh Kemenag. Namun, di sisi lain jika terlalu bebas juga dapat menimbulkan bahaya. "Jadi karena itu, harus dijaga relasi antar agama yang cukup kondusif itu dan bisa dijaga dengan baik," ucapnya.
Selain itu, kepada Kemenag juga agar mulai mempersiapkan diri mulai saat ini, terutama dalam menghadapi Pilkada dan Pemilu mendatang. Pasalnya, dalam tahun politik tersebut ,akan ada pihak-pihak yang memanipulasi atau menjadikan agama sebagai alat untuk mendapatkan kekuasaan, sehingga hal itu dapat menghancurkan relasi antaragama ataupun internal agama.
"Itu bahaya kalau seandainya terjadi orang memanipulasi agama dan melakukan intrumentalisasi agama untuk kepentingan politik," katanya.
Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-72, Albertus juga menyarankan, agar ke depannya Kemenag mampu memperbaiki dan meningkatkan sistem birokrasi di Kemenag. Sehingga, tidak muncul lagi kasus-kasus korupsi yang bisa membuat malu umat beragama.
"Kita kan juga malu dong, masak Kemenag justru ada kasus-kasus korupsi. Karena itu, mental birokrasinya harus diperbaiki, sistemnya juga harus lebih transparan dan akuntable. Dan tentunya visi kemenag itu supaya Indonesia menjadi bangsa yang beragama sekaligus yang berpancasilais," ucapnya.