Selasa 26 Dec 2017 13:40 WIB

Baznas Kembangkan Zakat Community Development di Enrekang

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gita Amanda
Dangke, keju khas Enrekang yang dibuat dari susu kerbau yang difermentasi
Foto: Wikipedia
Dangke, keju khas Enrekang yang dibuat dari susu kerbau yang difermentasi

REPUBLIKA.CO.ID, ENREKANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengembangkan program Zakat Community Development (ZCD). Program tersebut merupakan bagian dari tugas Baznas sebagai koordinator zakat nasional untuk mendistribusikan dan mendayagunakan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara merata sesuai a manat Undang-Undang No 23 tentang pengelolaan zakat.

"Kami mengembangkan program Zakat Community Development (ZCD) berbasis komunitas peternak di Sulawesi," kata Direktur Koordinator Pendistrubusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Zakat Nasional Baznas, Mohd Nasir Tajang pada siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/12).
 
Menurutnya, ZCD akan diimplementasikan di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. "Enrekang, sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapatkan bantuan berupa ternak sapi perah untuk 20 Kepala Keluarga (KK) mustahik. Di mana 10 KK dibina untuk memproduksi susu sapi yang diolah menjadi dangke," lanjutnya. Dangke merupakan olahan susu sapi khas masyarakat Enrekang yang mirip dengan keju.
 
Dia menuturkan Baznas memberikan pendampingan terhadap 10 KK lain untuk mengolah dangke. Pengolahan tersebut akan menghasilkan keripik dangke sehingga memiliki produk yang bernilai tambah.
 
"Alhamdulillah, program ini disambut baik Pemerintah Kabupaten Enrekang. Penyerahan bantuan oleh penerima manfaat juga dihadiri oleh Bupati. Beliau berkomitmen mendukung dan mengintegrasikan program Baznas dengan program pemerintah daerah. Ini menunjukkan semangat kebangkitan zakat sangat terasa di Kabupaten Enrekang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement