REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali akan menggelar kegiatan Zikir Nasional di penghujung 2017. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara dari Festival Republik yang diselenggarakan pada 29-31 Desember mendatang.
Acara yang digelar di Masjid Agung At-Tin, Jalan Raya Taman Mini, Jakarta Timur ini juga mendapat banyak dukungan dari berbagaimacam lembaga kemanusiaan, salah satunya Dompet Dhuafa. Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mengatakan, acara Zikir Nasional yang merupakan acara puncak dari Festival Republik ini adalah kegiatan yang sangat positif di akhir tahun.
"(Zikir Nasional) ini membangun struktur, membangun kultur budaya yang sangat positif untuk merefleksikan akhir tahun dengan cara yang religi, sangat spiritual," kata Rulyawan saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (22/12).
Menurut dia, acara ini sangat positif sekali untuk menjadi pilihan yang terbaik dalam rangka mengevaluasi akhir tahun dan merencakakan tahun depan dengan pendekatan dengan cara berbasis spiritual.
Segala sesuatu, menurutnya memang perlu direfleksikan setelah kita berusaha selama kurang lebih satu tahun untuk dikembalikan ke yang maha kuasa. Atas hal-hal yang kurang Allah memaafkan dan mengampuni dan atas hal-hal yang baik disyukuri agar nanti tahun berikutnya nikmat nanti bisa bertambah.
Festival Republik sendiri mengangkat tema Perkuat Silaturahim untuk NKRI, menurut Rulyawan adalah tepat, melihat di tahun 2018 nanti, Indonesia memasuki waktu Pilkada serentak yang di waktu tersebut terkadang membuat lupa bahwa masyarakat berada di satu kedaulatan yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tema ini tema sangat penting. Jadi tidak terseret ke arena politik praktis sehingga melupakan silaturahim persaudaraan yang lebih tinggi dari sekedar hanya politik praktis," katanya.
Menurut Rulyawan, Zikir Nasional ini perlu lebih untuk di ngepopkan kepada kalangan muda atau milineal. Karena, Indonesia saat ini mendapat bonus demografi dimana 10 atau 15 tahun kedepan kalangan muda yang akan memimpin Indonesia.
Untuk itu, kata dia, perlu dibudayakan lagi kepada kalangan muda sehingga, acara zikir tidak hanya banyak diikuti oleh sebagian kalangan, tapi lebih menjadi bduaya yang bisa lebih disosilaiskan kepada anak muda, milenial. Ini karena, menurutnya, jangan sampai gerakan Zikir Nasional ini hanya masuk di level segmen usia tertentu.
"Padahal kita tahu Indonesia hari ini bonus demografi dan mereka lah yang akan mewarisi negara kita di 15 atau 10 tahun kedepan. Lebih dibuat lebih ngepop untuk kalangan muda, milineal sehinggazikir itu tidak hanya identik untuk orang yang dewasa saja," katanya.
Festival Republik mencakup acara bazaar, cerdas tangkas 5 Pilar, talk show, donor darah, fun science, Republikustik dan door prize. Puncak Festival Republik adalah Dzikir Nasional 2017 yang digelar pada Ahad (31/12) malam. Sejumlah tokoh seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan direncanakan akan hadir dalam acara puncak yakni Dzikir Nasional.
Beberapa ulama yang mengisi tausiyah diantaranya, Pimpinan Ponpes Tebu Ireng dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Pimpinan Majelis Dzikir Az-Zikra Ustaz HM Arifin Ilham, Wakil Sekjen MUI Pusat Ustaz Tengku Zulkarnain, dan Tuan Guru Haji (TGH) Zainul Majdi.
Pelaksanaan shalat Magrib dan Isya pada acara Zikir Nasional akan dipimpin oleh Muzammil Hasballah, dalam kegiatan itu juga ia berkesempatan untuk membacakan ayat-ayat suci Alquran.