REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS -- Gempa bumi dengan kekuatan 6,9 SR yang mengguncang sebagian pulau Jawa pekan lalu mendorong tim Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa turun ke lapangan dan menjelajahi pedalaman yang membutuhkan. Tim DMC Dompet Dhuafa turut bahu-membahu dalam melaksanakan aksi bersih-bersih bersama warga Dusun Ciparakan RT/RW 10/02, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Episenter titik gempa yang letaknya di darat (sekitar 3 km dari pantai Pangandaran) itu telah menimbulkan beberapa kerusakan pada bangunan warga setempat. Salah satu bangunan yang hancur di Dusun tersebut ialah masjid.
Koordinator Lapangan DMC Dompet Dhuafa respon bencana gempa Tasikmalaya, Yamin, mengatakan bahwa aksi bersih-bersih tersebut merupakan langkah awal dari gerakan bantuan yang dilakukan.
"Kami evakuasi barang atau bangunan yang masih bisa dimanfaatkan kembali. Termasuk genteng, karena kemungkinan rencana recovery masjid ini yang akan dibangun kembali," ujar Yamin, dalam rilis yang diterima Republika.
Rencana untuk membangun kembali masjid diungkapkan oleh Ustad Karso, salah satu tokoh agama yang menginisiasi berdirinya Masjid Darul Jadin pada 2006 lalu. "Ini ujian buat kami dalam perjuangan untuk umat. Sekarang masjid hancur, sekalian saja. Tapi saya tetap ingin bangun kembali demi fasilitas umat Muslim," kata Ustad Karso.
Sementara itu, gempa yang terjadi juga telah merusak beberapa bangunan rumah. Salah satu warga yang terdampak gempa di Dusun itu, Dasti, mengatakan bahwa rumahnya tersebut sebelumnya pernah rusak akibat gempa. Kini, gempa membuat rumahnya kembali rusak. "Rumah belum rapih sekarang udah gabruk lagi," tutur Dasti.