Jumat 22 Dec 2017 14:47 WIB

Menikmati Dakwah 'Ustaz Youtube'

Rep: mg01/ Red: Agus Yulianto
Ustadz Abdul Somad
Foto: Facebook
Ustadz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, Channel media sosial tak lepas dari konten dakwah. Para dai mulai memanfaatkan jasa live streaming di Facebook, Instagram, hingga Youtube. Akun-akun mereka pun memiliki viewers hingga ratusan ribu.

Nurhadis, seorang yang kesehariannya aktif sebagai aktivis membela pembebasan Palestina dan Masjid al-Aqsha menjadi salah satu pemuda yang kerap mendengar dakwah lewat media sosial. Dia mengaku, sangat bersyukur dengan banyaknya ustaz yang menyampaikan ceramah melalui Youtube.

Ceramah tersebut, ujar Nurhadis, bisa menjadi solusi di tengah kesibukannya berkecimpung di lembaga kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG). “Umat Islam sudah saatnya memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk berdakwah. Ini sangat membantu saya,” ujar pria kelahiran asli Lampung itu saat berbincang dengan Republika.co.id, Selasa (19/12).

Namun, dia menilai, perlu lebih banyak ustaz yang menyampaikan ceramah yang lebih spesifik. Dia mencontohkan, KH Abdullah Gymnastiar atau sering disapa Aa Gym yang lebih banyak berceramah tentang urusan qalbu (hati). Pria yang belum lama ini menginjak usia ke-30 tahun itu mengaku tidak memilah dan memilih siapa ustaz yang berceramah. Selama itu baik dan menarik, ia tak mempermasalahkannya.

“Saya jujur tak melihat siapanya. Selama yang disampaikannya itu baik, mwngapa tidak kita ambil. Kan begitu seharusnya,” kata dia.

Dia bercerita, ada salah satu video yang disampaikan oleh salah satu ustaz masih terngiang dibenaknya. Adalah kisah yang disampaikan Ustaz Abdul Somad tentang dirinya sendiri. Dalam video itu, Ustaz Abdul Somad berkisah bahwa suatu hari dirinya pergi ke suatu tempat.

Di tempat itu, Ustaz Abdul Somad bertemu dengan keluarga Nasrani yang mana terjadi kontak komunikasi antara Ustaz Abdul Somad dan keluarga Nasrani itu. Singkat cerita, keluarga Nasrani itu mengaku kagum dengan ceramah Ustaz Abdul Somad. “Maksud saya, ustaz-ustaz dengan gaya khas seperti ini perlu diperbanyak. Ini menunjukkan, umat Islam bisa diterima di kalangan umat lain,” kata Nurhadis yang juga salah satu aktivis Food Flotilla for Myanmar, beberapa waktu lalu.

Susanti, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, asal Kalimantan Barat, mengaku suka menonton ceramah ustaz di Youtube.

Ia bercerita, permulaan dirinya menyukai menonton ceramah di Youtube berawal dari ceramah Ustaz Abdul Somad, Ustaz Hanan Attaki, dan Ustaz Adi Hidayat. Dari ketiga ustaz inilah, Susanti mengaku mulai aktif mengikuti ceramah di channel Youtube mereka.

“Yang saya suka itu Ustaz Abdul Shomad, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Hanan Attaki. Ketiga ustaz itu memiliki gaya ceramah yang santun dan berbeda dari yang lain,” katanya.

Muslimah yang kini menginjak usia 20 tahun itu mengaku senang dengan gaya ceramah yang disampaikan ketiga ustaz itu. Menurut dia, gaya ketiga ustaz yang berbeda ini sangat diperlukan. “Ustaz Somad gaya bicaranya lucu, jadi saya suka,” katanya.

Sementara, cara penyampaian Ustaz Adi Hidayat, imbuh dia, benar-benar mendetail. Sehingga, jamaah yang menyaksikan ceramahnya, walaupun melalui video, akan paham.

“Apalagi, ceramah Ustaz Adi Hidayat selalu didukung dengan tulisan. Dan tulisan itu kemudian dijelaskan secara mendetail. Jadi suka gitu,” katanya. Susanti pun menyukai gaya ceramah Ustaz Hanan Attaki yang masuk pada segmen remaja. ed: a Syalaby Ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement