REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi penggemar sepak bola dunia, mungkin sudah tidak asing dengan nama Phillipe Troussier. Dia adalah pelatih sepak bola asal Prancis yang pernah melatih Maroko. Ia juga pernah melatih tim Afrika Selatan, Nigeria, Pantai Gading, Burkina Faso, Qatar, dan Jepang. Pada tahun 2002, saat melatih Jepang, ia membawa negeri matahari terbit ini ke putaran kedua Piala Dunia yang digelar di Jepang dan Korea Selatan.
Itu telah berlalu. Setelah melatih Jepang, ia sempat berpindah-pindah ke negara yang meminta dirinya untuk melatih tim sepak bola nasionalnya. Pada 2005, Ia melatih Maroko, namun hanya berlangsung sekitar tiga bulan karena adanya perbedaan pendapat dengan Federasi Sepakbola Maroko. Lalu, pada Maret 2008, ia kembali ke Jepang dan melatih FC Ryuku. Namun, ia kemudian digantikan oleh Jean Paul Rabier.
Kendati cuma sebentar melatih timnas Maroko, hal itu meninggalkan kesan mendalam pada diri Phillipe. Di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini, pria kelahiran 21 Maret 1955 di Kota Paris itu justru menemukan 'cahaya Islam yang santun, damai, dan toleran' pada 2006. Tak banyak yang tahu akan keislamannya. Phillipe dan istrinya, Dominique, sengaja menyembunyikan keislaman dari khalayak ramai. Hingga pada akhir tahun lalu, ia secara resmi mengumumkan keislamannya.
''Awalnya, saya memang tidak ingin menunjukkan keislaman saya dan keluarga. Saya ingin menjaga perasaan saya sendiri. Kini, seperti yang Anda lihat, segalanya telah berkembang,'' jelasnya.
Phillipe mengaku tidak nyaman dengan pemberitaan yang beredar tentang keputusannya masuk Islam. ''Informasi itu cepat menyebar, seperti desas-desus. Saya pikir, salah satu sahabat saya yang telah membocorkan informasi ini,'' kata dia.
Bagi teman-teman dekat Phillipe dan Dominique, berita masuk Islam kedua pasangan itu bukan hal yang mengejutkan. Mereka tahu, selama ini Phillipe punya perhatian khusus terhadap agama Islam meski ia merasa harus menyembunyikan dulu jati dirinya sebagai Muslim.
Dalam wawancara dengan surat kabar berbahasa Prancis L'Opinion, Phillipe dan Dominique mengungkapkan peristiwa ketika mereka mengucapkan dua kalimat syahadat yang menjadi momen istimewa dan menggetarkan.
Mengenai alasan masuk Islam, ia berkata, ''Saya masuk Islam untuk mengharmonisasikan keyakinan saya dengan negara di mana saya tinggal sekarang. Saya mencintai negara Maroko dan Maroko juga mencintai saya. Ini merupakan keputusan tentang cinta dan rasa hormat,'' jelas Phillipe Troussier yang kini telah berganti nama menjadi Omar dan istrinya bernama Amina.
Seperti diberitakan media lainnya, seperti AFP, banyak sahabat dan rekan-rekannya yang bangga dengan Phillipe Troussier. ''Sebagai sesama Muslim, kami senang melihat pribadi yang kuat dan cukup diakui, seperti Philippe Troussier, karena ia telah menjadi bagian dari agama yang penuh perdamaian dan toleransi ini,'' kutip AFP.
Bahkan, L'Opinion menulis, ''Selamat Datang Omar dan Amina di Dunia Semua Kekuatan, Dunia Kebenaran.'' L'Opinion menambahkan, ''Perpindahan agama itu sebagai suatu kejutan yang sangat bagus.''
Sementara itu, surat kabar Moroccan Evening memberitakan bahwa pasangan suami istri itu telah mengadopsi gadis setempat bernama Selma dan Mariam sebagai anak angkatnya.
Acara syukuran kecil-kecilan sempat digelar setelah pasangan asal Prancis itu menyatakan keislamannya secara resmi di Kota Rabat, tempat mereka tinggal.
--
Biodata
Nama : Philippe Troussier
Nama Muslim : Omar
Tanggal Lahir : 21 Maret 1955
Tempat : Paris (Prancis)
Klub Senior :
1976-1977 : AS Angouleme
1977-1978 : Red Star 93
1978-1981 : FC Rouen
1981-1983 : Stade de Reims
Karier Pelatih
1983-1984 : Inf Vichy
1984-1987 : CS Alencon
1987-1989 : Red Star 93
1989-1992 : ASEC Abidjan
1993 : Pantai Gading
1994 : Kaizer Chiefs
1994-1995 : CA Rabat
1995-1997 : FUS Rabat
1997 : Nigeria
1997-1998 : Burkina Faso
1998 : Afrika Selatan
1998-2002 : Jepang
2003-2004 : Qatar
2004-2005 : Olypique Marseile
2005 : Maroko
2008 : FC Ryukyu (Jepang)