Rabu 06 Dec 2017 10:34 WIB

Ibu Negara Afghanistan Tertarik Lihat Pesantren di Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) menerima kunjungan Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) menerima kunjungan Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (5/12) kemarin. Kepada Presiden Jokowi, Rula Ghani pun menyampaikan kekagumannya terhadap peran dan kontribusi perempuan Indonesia dalam membantu dan memberdayakan sesama perempuan.

"Beliau juga mengatakan beliau ingin kembali ke Indonesia lagi untuk memperdalam beberapa hal yang sifatnya lebih teknis," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Menurut Retno, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan kemajemukan Indonesia dan juga menyambut baik keinginan Rula Ghani mengunjungi Indonesia kembali.Presiden menyambut baik dan mengundang ibu negara Afghanistan untuk datang kembali.

"Beliau (Rula Ghani) sangat tertarik untuk melihat pesantren di Indonesia," ucap Retno.

Kunjungan Rula Ghani menunjukkan komitmen Afghanistan untuk terus meningkatkan hubungan maupun kerja sama kedua negara. Selain itu, ia juga meminta dukungan Indonesia untuk membantu mewujudkan perdamaian di Afghanistan yang sedang menghadapi konflik selama hampir 40 tahun.

"Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kerja sama di dalam konteks peace building," ucap Retno.

Lebih lanjut, kedua negara juga memandang pemberdayaan perempuan sebagai salah satu elemen penting dalam mewujudkan perdamaian dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Bagaimana kita bisa memberdayakan perempuan di dalam kegaitan-kegiatan yang bersifat ekonomi, (tapi) bukan berarti bahwa perempuan tersebut harus bekerja di luar rumah," ungkap Retno.

Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk melanjutkan program pertukaran ulama yang selama ini telah berjalan dengan baik. Bahkan Indonesia dan Afghanistan juga telah memiliki sejumlah kerja sama di bidang keagamaan, seperti membuka cabang Nahdlatul Ulama di Afghanistan hingga kerja sama antara MUI dan High Peace Council (HPC) Afghanistan.

"Tentunya dengan satu tujuan yaitu tujuan untuk menyebarkan toleransi dan perdamaian," ujar dia.

Dalam pertemuan ini, selain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, juga turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Duta Besar Indonesia untuk Afghanistan Arief Rachman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement