REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebanyak 20 siswa kelas X SMA Islam Terpadu (IT) Darul Ilmi Bandar Lampung mengikuti program wajib akhir semester ganjil tahun 2017 bernama Tahfidz Super Camp di sekolah. Program mabit (menginap) selama 10 hari tersebut, para siswa tersebut berhasil menghafal Alquran berkisar 2,5 juz sampai 20 juz.
Kepala SMA IT Darul Ilmi Bandar Lampung Denny Harnova mengatakan program Tahfidz Super Camp untuk pertama kalinya digelar di SMA IT Darul Ilmi. Program tahfidz Alquran menjadi wajib setiap siswa dan siswi pada setiap semester berakhir.
"Insya Allah sebelum tamat dari sekolah ini siswa dan siswi sudah hafal 30 juz Alquran," kata Denny sebelum wisuda perdana Tahfidz Super Camp yang berakhir pada Selasa (5/12).
Menurutnya, calon pemimpin masa depan harus kuat pondasinya. Untuk SMA IT Darul Ilmi, kata dia, para siswa harus mampu menghafal Alquran dan mengamalkannya, serta mendakwahkannya. Generasi yang mengenal Alquran akan membawa agama, bangsa dan negara ini menjadi kuat.
Pemimpin Griya Quran El-Kamil Lampung Jumadi Ilyas Alhafidz mengatakan, saatnya para siswa sekolah mengenal dan menghafal Alquran agar menjadi generasi muda yang mampu menghidupkan Alquran di masa datang. Selain itu, para hufadz dari kalangan anak didik sekolah dapat menjadi kebanggaan bagi para orang tua, yang kelak menjadi penolongnya.
"Semoga nanti di akhirat, anak-anak kita penghafal Alquran dapat menyematkan mahkotanya kepada orang tuanya, yang sinarnya melebihi sinar matahari di dunia," ujarnya. Tim Griya Quran El-Kamil Lampung menggodok 20 siswa dan siswi SMA IT Darul Ilmi selama mabit 10 hari intensif siang dan malam dengan metode yang praktis dan mudah.
Masing-masing siswa dan siswi selepas shalat wajib langsung menghafal Alquran per lembar sekitar30 ayat. Dalam sehari, para siswa mampu menghafal Alquran setidak tujuh lembar atau 70 ayat lebih. Malam harinya sebelum beristirahat, siswa diwajibkan mengulang hafalan atau murojaah.
Menurut Denny, yang terpenting para siswa tidak diperkenankan membawa telepon seluler dan dijenguk orang tua dengan jadwal tertentu. Hal tersebut untuk menjaga hafalan siswa agar tidak cepat hilang. "Target siswa dapat hafal lima juz," katanya.