Senin 04 Dec 2017 04:15 WIB

Rintangan yang Hanya Dapat Dilalui Al-Mukhiffun

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Kaum fakir miskin saat antre pembagian zakat (Ilustrasi)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Kaum fakir miskin saat antre pembagian zakat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Al-Mutsqilun adalah orang kaya dan orang yang memiliki kekuasaan di dunia ini. Sedangkan al-mukhiffun adalah orang miskin yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir. Selain itu, bersabar terhadap kefakirannya dan tidak melakukan dosa yang menyebabkan masuk neraka.

Dikutip dari Ensiklopedia Alquran bahwa Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa pada suatu hari, Rasulullah SAW keluar dari rumahnya sambil menggandeng tangan Abu Dzar al-Ghifari. Ketika bertemu serombongan kaum Muslim, Nabi SAW berkata, “Wahai Abu Dzar, tahukah engkau bahwa di hadapan kita ada rintangan yang menyulitkan, rintangan yang hanya dapat dilalui al-mukhiffun?”

Salah seorang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah aku termasuk al-mukhiffun atau al-mutsqilun?” Rasulullah SAW bertanya, “Apakah hari ini engkau punya makanan?” Lelaki itu menjawab, “Punya, dan makanan itu untuk  besok.” Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau punya  makanan untuk besok lusa?” Lelaki itu menjawab, “Tidak.” Rasulullah SAW berkata, “Seandainya engkau mempunyai makanan selama tiga hari, engkau termasuk al-mutsqilun.”

Abdullah bin Umar bin Khathab ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Mereka dikumpulkan pada hari kiamat, lalu ditanya, ‘Mana kaum fakir dari umat ini?’ Setelah itu ditanyakan kepada mereka, ‘Apa yang telah kalian lakukan?’ Mereka menjawab, ‘Wahai Tuhan kami, kami diuji (dengan kefakiran) dan kami bersabar. Engkau memberikan harta dan kekuasaan kepada selain kami. ’Allah SWT menjawab, ‘Kalian benar.’”

Abu Hurairah ra menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai keadaan orang fakir di hari Kiamat, “Kaum Muslim yang fakir masuk surga sebelum orang kaya dengan selisih waktu setengah hari, yaitu 500 tahun.” (HR. Tirmidzi).

Mereka lalu masuk surga, sedangkan pemeriksaan yang berat masih dijalani orang berharta dan yang memiliki kekuasaan. Bagi kaum yang beriman disediakan kursi-kursi terbuat dari cahaya, sementara awan menaungi mereka. Bagi orang-orang beriman, hari itu terasa lebih singkat daripada sesaat di siang hari (di dunia).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement