REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Restoran cepat saji McDonald telah melayangkan permintaan maaf, setelah seorang perempuan Muslim diancam untuk melepas jilbab. Seorang juru bicara McDonald mengatakan restoran tersebut tidak memiliki kebijakan yang membatasi atau mencegah orang yang mengenakan jilbab atau pakaian religius lainnya untuk memasuki salah satu restorannya.
"Kami menyambut pelanggan dari semua agama dan ingin meminta maaf kepada pelanggan karena situasi ini seharusnya tidak terjadi. Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan menangani hal ini dengan individu-individu yang terlibat," kata juru bicara tersebut, seperti dilansir dari The Guardian, Sabtu (2/12).
Seorang siswa berusia 19 tahun, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia dihentikan oleh seorang petugas keamanan atau satpam di McDonald yang terletak di London utara pada Kamis (30/11) malam waktu setempat. Satpam tersebut berulang kali memintanya untuk melepas jilbab. Jika tidak, ia diminta untuk meninggalkan restoran tersebut.
Saat gadis Muslim itu menolak, dia mengatakan bahwa petugas tersebut tampak kaget dan terus bertanya. Sehingga, ia memutuskan untuk merekam kejadian itu dalam ponselnya. Seorang teman kemudian mengunggah video rekaman tersebut ke Twitter.
Dalam video tersebut, gadis yang merupakan Muslim Inggris keturunan Timur Tengah itu menanyakan kepada sang petugas mengapa dia tidak bisa masuk ke McDonald. Namun, satpam itu malah berkata, "ini hanya masalah melepasnya."
Sang gadis pun membela dengan tegas alasannya memakai jilbab.
"Ini bukan hanya masalah melepasnya. Saya memakai ini karena alasan agama dan saya tidak malu karenanya, dan saya antri berdiri dan saya akan mendapatkan makanan yang saya inginkan, karena ini tidak bagus," balas gadis tersebut.
Sementara itu, seorang warga kemudian turun tangan dan memberi tahu petugas keamanan bahwa ia tidak dapat meminta wanita tersebut untuk melepas jilbabnya. Namun, sang petugas lantas menangggapi dengan mengatakan bahwa itu bukan urusan warga tersebut.
Gadis Muslim mengatakan bahwa itu adalah hal yang konyol. Anggota staf kemudian mengatakan 'jangan kasar' dan mengatakan padanya untuk berhenti merekam. Namun, sang gadis menolaknya. Ia kemudian meminta untuk dilayani dan mengatakan bahwa ia tidak menginginkan apapun lagi.
"Saya berpikir: 'ini akhirnya terjadi pada saya', seperti yang terjadi pada banyak hijabis. Itu seperti bukan nyata, karena saya telah melihat begitu banyak video seperti ini dan akhirnya terjadi pada saya dalam kehidupan nyata. Saya sangat tak percaya. Saya tidak akan pernah masuk ke McDonald lagi," kata gadis Muslim tersebut kepada the Guardian.