Sabtu 02 Dec 2017 05:15 WIB

Keliling Masjid Banyuwangi dengan Sedekah Nasi Jumat Gratis

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Subarkah
Sekelompok ibu-ibu berbagi nasi Jumat (Si-Jum) secara gratis di sejumlah masjid di Banyuwangi. Nasi ini diberikan secara cuma-cuma kepada jamaah setelah usai shalat Jumat.
Foto: wilda fizriyani
Sekelompok ibu-ibu berbagi nasi Jumat (Si-Jum) secara gratis di sejumlah masjid di Banyuwangi. Nasi ini diberikan secara cuma-cuma kepada jamaah setelah usai shalat Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Sedekah bisa dilakukan dalam bentuk apapun, termasuk dari sejumlah kumpulan ibu-ibu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Bernama Si-Jum atau Nasi Jumat, sejumlah ibu-ibu yang bersatu berkat media sosial ini memiliki kegiatan rutin setiap Jumatnya.

Koordinator Si-Jum wilayah Banyuwangi, Wulandari (38) menerangkan, kegiatan bagi-bagi nasi kota gratis dengan keliling masjid sebenarnya bukan pertama kali dilakukan di Indonesia. Kegiatan yang diinisiasi Penulis 'Rezeki Level 9', Ustaz Andre Raditya ini sudah tersebar di 65 kota di Indonesia dan satu di luar negeri, Turki "Tapi kalau untuk di Banyuwangi baru pertama kali," ujar Wulan saat ditemui wartawan di halaman Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi, Jumat (1/12).

 

Di Indonesia, Wulan menambahkan, kegiatan sudah berlangsung selama dua tahun. Sementara di Banyuwangi, baru berjalan sejak 13 November lalu. Sepanjang waktu itu, sudah empat masjid termasuk Masjid Agung Baiturrahman telah dijadikan tempat untuk berbagi dari komunitasnya. Jika berkegiatan di satu masjid, mereka biasanya akan melangsungkan selama tiga kali Jumat.

 

Alasan pemilihan masjid ini tak lepas dari pandangan sang insiator, yakni karena dianggap lebih tepat waktu, tepat target dan tepat hari. "Waktunya tepat habis shalat Jumat, siapa yang kita kasih juga jelas termasuk harinya. Jadi, tidak hanya mengenyangkan perut tapi ikut membantu menyemarakkan masjid," tambah dia.

 

Hingga saat ini, Wulan mengungkapkan, terdapat 26 ibu yang bersedia berkecimpung dalam kegiatan ini. Beberapa di antaranya mengetahui melalui media sosial sedangkan lainnya dari menyaksikan kegaiatan tersebut saat di lapangan. Menurut Wulan, mereka yang berkumpul di sini bebas berkontribusi, baik dari segi anggaran, tenaga, pikiran dan sebagainya.

 

 

Setiap Jumat, Wulan menyebutkan, komunitasnya biasanya menargetkan 570 porsi. Bahkan, jumlahnya akan melebihi target seperti yang terjadi pada Jumat (1/12). Menurut Wulan, pihaknya berhasil mengumpulkan 1.500-an boks yang berisi nasi, lauk serta air minum pada hari tersebut.

 

Wulan menjelaskan, ribuan boks ini berasal dari hasil masakan relawan komunitas yang tersebar di lima dapur atas sumbangan sejumlah donatur. Namun beberapa di antaranya adapula yang berasal dari luar komunitas. "Ada juga yang ngasih sedekah on the spot di luar grup sedekah," jelasnya.

 

Mengenai donasi, Wulan menegakan, tidak memiliki batasan tertentu dengan syarat ikhlas. Hal yang penting, donasi itu dapat dibelikan untuk menu makan siang dan air mineral. Seperti menu makanan pada Jumat kali ini yang terdiri dari nasi, ayam goreng dan lalapan.

 

Dengan banyaknya porsi nasi yang tersedia, Wulan tak menampik, terkadang tak mampu untuk dihabiskan dalam satu waktu. Oleh sebab itu, dia biasanya akan meminta para ibu-ibu untuk membawa boks lainnya di sepanjang jalan menuju rumah. Mereka diminta untuk membagikan boks nasi tersebut pada mereka yang dianggap membutuhkan, seperti tukang parkir, anak jalanan dan sebagainya.

 

Di kesempatan sama, Humas Si-Jum Banyuwangi, Evi Setianingsih mengungkapkan, dana Si-Jum tak seluruhnya dari donatur. Mereka terkadang menjual baju layak pakai ke sejumlah orang yang berminat. Dari penjualan tersebut, hasilnya akan diperuntukkan untuk membuat Si-Jum.

 

"Dan kita harapkan nanti bisa dijual dengan cara bazaar," tambah dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement