REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh setiap tanggal 12 Robiul Awal. Maulid Nabi yang berasal dari bahasa Arab ini memiliki arti hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD memaknai hari kelahiran Nabi ini dengan kembali membangun tugas-tugas kenabian. Salah satu tugas kenabian tersebut menurutnya adalah membangun akhlak manusia.
"Tugas-tugas kenabian itu pertama membangun akhlak, membangun akhlak bagi manusia," ujar Mahfud melalui sambungan telepon, Selasa (28/11).
Dalam konteks keindonesiaan, terang Mahfud, orang harus berakhlak tidak harus beragama Islam. Namun semua warga negara harus memiliki akhlak dengan begitu kehidupan yang nyaman dan tertib dapat tercipta. "Khususnya umat Islam, (menjalankan tugas kenabian) misalnya (dengan) mengikuti sunnah Nabi," ujar Mahfud.
Seluruh ajaran-ajaran Islam yang telah dibawa Nabi Muhammad SAW adalah rahmatan lil alamin atau memberikan kebaikan bagi seluruh alam. Artinya jelas Mahfud, manusia dilahirkan lengkap dengan pilihan hidupnya masing-masing. Sehingga tidak elok ketika ada seseorang yang memaksakan pilihannya kepada orang lain.
Manusia pada dasarnya boleh memilih jalan hidup, karena boleh memilih jalan hidup yang diberikan Tuhan, ya harus menerima kalau ada orang lain memilih jalan hidup yang berbeda dengan kita, dengan begitu hidup menjadi nyaman, paparnya.
Tidak luput juga sambungnya, dengan empat sifat yang melekat pada diri Nabi Muhammad SAW. Sifat-sifat itulah yang menurutnya perlu diteladani sehingga dapat menghantarkan siapapun menuju kesuksesan, terutama untuk menjadi seorang pemimpin.
"Menjadi seorang pemimpin untuk sekarang ini, harus yang sidik, amanah, tabligh, dan fatonah. Jujur, bisa dipercaya dalam menyampaikan kebenaran dan cerdas membaca situasi agar orang yang dipimpin itu bagus," ujarnya.