REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI— Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menyatakan pentingnya menguatkan nilai-nilai Islam moderat di Indonesia.
Menurut Kang Said, begitu akrab disapa, mengatakan di antara penguatan Islam moderat tersebut adalah meneguhkan Islam Nusantara yang dibangun dari sendi-sendi budaya. Atas dasar ini penting merawag budaya sebagai pondasi dakwah keislaman.
“Budaya negeri ini, bukan budaya Arab, tapi budaya Nusantara,” kata Pengasuh Pesantren Luhur as-Tsaqafah, Jakarta ini saat memberikan ceramah dalam pengajian Haul Tiga Kiai Jambi (Syekh Majid al-Jambi, Kiai Ibrahim Majid, dan Kiai Qadir Ibrahim) di Pesantren As'ad di Muara Bungo, Jambi, Rabu (29/11).
Hadir dalam agenda ini, Pengasuh Pesantren As'ad KH Najmi Qadir, Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen, Wasekjen PBNU KH Suwadi D Pranoto, Ketua NUCARE-LazisNU Syamsul Huda, Gubernur Jambi H Zumi Zola, serta sesepuh NU dan pesantren di Jambi.
Kia Said mendorong penyebaran nilai-nilai Islam Nusantara di ranah internasional dan media sosial. "Islam Nusantara bukan aliran, bukan agama baru, tapi khashaish, mumayyizaat, tipologi. Ini yang harus dipahami secara mendalam," jelas Kiai Said.
Kang Said berpesan agar warga Muslim negeri ini mencintai tanah air. "Mari kita cintai negeri ini. Mari kita kuatkan Islam dan nasionalisme kita. Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah untuk mengusir orang-orang yang bikin gaduh, bikin rusuh di Madinah," jelasnya.
Lebih lanjut, Kang Said mendorong pemimpin daerah tegas terhadap pelaku kerusahan, kelompok teroris."Untuk sekarang, para pemimpin daerah, silakan usir para pengusik dan perusuh bangsa. Usir ideologinya, kalau orangnya silakan masuk NU, silakan masuk Muhammadiyah, masuk Persis, dan ormas Islam moderat lainnya," kata Kiai Said.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren As'ad Jambi KH Najmi menungkapkan pentingnya meneladani kiai-kiai untuk masa depan santri. "Syekh Majid al-Jambi, Kiai Ibrahim Majid, dan Kiai Qadir Ibrahim, merupakan teladan bagi pengembangan keilmuan dan akhlak santri," ungkapnya.
Pesantren As'ad Jambi, didirikan oleh Kiai Majid al-Jambi, yang diteruskan oleh Kiai Ibrahim Majid dan Kiai Qadir Ibrahim. Kiai Majid al-Jambi, merupakan penasihat keagamaan Sultan Thaha, Kasultanan Jambi. Pada masa kolonial, Kiai Majid pernah diutus Sultan Jambi ke Kasultanan Ottoman di Turki, untuk melawan pasukan kolonial di Hindia Belanda.
Pada kesempatan ini, Ketua Umum Pagar Nusa, M Nabil Haroen, mengkonsolidasi pasukan inti Pagar Nusa di Jambi. "Kalau kita mau keras, itu harus punya keris, seperti pernyataan Kiai Wahab Chasbullah. Pasukan inti Pagar Nusa untuk mengabdi dan mengawal kiai, mengkampanyekan Islam Nusantara," jelas Nabil. Dalam kesempatan ini, Direktur NUCARE-LazisNU, Syamsul Huda juga menyerahkan bantuan untuk perbaikan infrastrukur pesantren As'ad Jambi.