Senin 27 Nov 2017 08:45 WIB

Koalisi Kontra Teroris akan Beri Bantuan Perangi Militan

Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman
Foto: watoday
Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Sebuah blok kontra-teroris yang beranggotakan 40 negara Islam, yakni Military Counter Terrorism Coalition (IMCTC), menggelar pertemuan di Riyadh, Arab Saudi, Ahad (26/11). Dalam pertemuan tersebut, perwakilan menteri pertahanan dari masing-masing negara membahas pentingnya untuk memutus mata rantai pendanaan, komunikasi, dan ideologi terorisme.

Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman membuka pertemuan tersebut dan menegaskan teroris tidak akan menodai agama Islam lagi. Ia mengatakan bahwa serangan terhadap sebuah masjid Mesir yang menewaskan lebih dari 300 jamaah akan membuat koalisi militer Islam semakin gigih melawan terorisme.

Pangeran Mohammed, yang juga menteri pertahanan Saudi pun berjanji akan mendorong Islam yang lebih moderat dan toleran di kerajaan ultra konservatif.

"Serangan hari Jumat di Mesir adalah kejadian yang sangat menyakitkan dan harus membuat kita merenung dengan cara internasional dan kuat peran terorisme dan ekstremisme ini," ujarnya seperti dilansir dari laman, watoday.

Koalisi Anti Terorisme Militer Islam akan mengizinkan anggota untuk meminta atau menawarkan bantuan satu sama lain untuk memerangi militan. Ini bisa termasuk bantuan militer, bantuan keuangan, peralatan atau keahlian keamanan. Kelompok tersebut, yang akan memiliki basis permanen di Riyadh, juga akan membantu memerangi pendanaan dan ideologi teroris.

"Ancaman terbesar dari terorisme dan ekstremisme tidak hanya membunuh orang-orang yang tidak bersalah dan menyebarkan kebencian, tapi menodai reputasi agama kita dan mendistorsi kepercayaan kita," kata Pangeran Mohammed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement