REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pelaksana Aliansi Kemanusiaan Indonesia-Myanmar (AKIM) Muhammad Ali Yusuf mengungkapkan pembangunan rumah sakit Indonesia di Myaung Bwe, Rakhine, sangat dibutuhkan oleh masyarakat Rohingya. Sebab layanan dan fasilitas kesehatan untuk Rohingya di sana memang masih sangat minim.
"Saya kira pembangunan rumah sakit ini sangat penting karena terkait layanan dasar, termasuk kesehatan, selama ini tercatat sangat kurang dinegara bagian Rakhine," kata Yusuf kepada Republika, Senin (20/11).
Ia mengaku sangat mengapresiasi inisiasi pembangunan rumah sakit Indonesia di Rakhine. Yusuf menjelaskan selama ini layanan kesehatan untuk komunitas Rohingya memang tidak terlalu diperhatikan dan dipedulikan oleh otoritas setempat. Ia mengungkapkan, selama ini dokter-dokter di negara bagian Rakhine sangat memilah-milah pasien yang hendak ditanganinya.
"Kalau dokter atau tenaga kesehatan di sana melakukan pelayanan kesehatan dan pasiennya adalah orang Rohingya, dokter ini akan dimusuhi keluarga, komunitasnya, dan sebagainya," katanya.
Kendati demikian, Yusuf menjelaskan, tenaga medis dan dokter yang nantinya bekerja di rumah sakit Indonesia tetap berasal dari Rakhine. Sebab otoritas Myanmar tak megizinkan bila dokter serta tenaga medis untuk rumah sakit Indonesia diboyong dari luar negaranya.
Namun Yusuf tak mempermasalahkan hal tersebut. Ia mengaku AKIM berencana untuk mengimplementasikan programnya dalam bidang kesehatan, yakni dengan mendatangkan ahli atau spesialis guna melatih dan meningkatkan kemampuan dokter lokal di Rakhine.
"Jadi melatih para dokter lokal yang ada di Rakhine untuk meningkatkan kapasitas mereka, terkait dengan pelayanan kesehatan, tidak hanya kuratif, tapi juga preventif. Jadi nanti kita juga mendorong mereka melakukan hygiene promotions atau gaya hidup sehat," tutur Yusuf.
Pembangunan rumah sakit Indonesia di Myaung Bwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar resmi dimulai dengan dilakukannya acara groundbreaking atau peletakan batu pertama pada Ahad, (19/11). Rumah Sakit tersebut adalah wujud kontribusi Masyarakat Indonesia untuk Masyarakat di Rakhine State. Rumah Sakit Indonesia akan menyediakan pelayanan kesehatan untuk seluruh komunitas di Myaung Bwe secara inklusif, tidak memandang suku, agama dan latar belakang.
Rumah sakit Indonesia didirikan di lahan seluas 12 ribu meter persegi dengan luas total bangunan 8.000 meter persen termasuk akomodasi staf kesehatan dan gedung utama rumah sakit.