Senin 20 Nov 2017 14:00 WIB

Masjid Sultan Hasan Miliki Empat Auditorium

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Masjid Sultan Hasan Kairo
Foto: deviantart.net
Masjid Sultan Hasan Kairo

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Masjid Sultan Hasan memiliki empat auditorium, yang selaras dengan jumlah mazhab fikih yang dianut umat Islam arus besar. Hal itu mengikuti model pengajaran Madrasah Nizamiyah abad ke-12 di Nishapur atau Mustansiriyah di Baghdad pada abad ke-13.

Bagian mihrab dan mimbar digunakan untuk para imam membacakan ayat-ayat suci Alquran. Dua pintu di sisi kiri dan kanan mihrab mengarah pada area makam sultan. Berbeda dengan aturan yang umum saat itu, letak makam sultan searah dengan kiblat.

Dekorasi yang banyak dijumpai pada dinding masjid ini bercorak tumbuh-tumbuhan, yang menghiasi dinding bagian atas dan dinding pualam. Guratan kaligrafi memakai gaya Kufi yang memperindah dinding, menampilkan ayat-ayat suci Alquran dengan nilai estetika tinggi. Di tengah-tengah kompleks Masjid Sultan Hasan terdapat air mancur yang berbentuk oktagon. Di sana, para jamaah mengambil wudhu.

Masjid ini mengambil nama Sultan Hasan, yang merupakan anak Sultan Mamluk terkemuka, An-Nashir Muhammad bin Qalawun. Sultan Hasan memerintah selama dua periode. Pertama kali ketika ia masih berusia 13 tahun. Oleh karena itu, kepemimpinannya tidak stabil. Kendati para petinggi militer dan Pangeran Mamluk menggantikannya. Kemudian, Sultan Hasan kembali memegang kendali sejak 1356 Masehi hingga 1361 Masehi, tahun kematiannya sebagai korban pembunuhan.

Hingga kini, Masjid Sultan Hasan masih merupakan salah satu masjid terbesar di dunia. Tetapi, aktivitas pendidikan formal atau madrasah sudah tak seaktif pada masa silam.

Hanya rutinitas shalat lima waktu, shalat Jumat, dan ibadah-ibadah lainnya yang masih terus dilangsungkan di sini. Di sisi barat kompleks Masjid Sultan Hasan, terdapat bazar yang berdiri di atas tanah wakaf Sultan Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement