Selasa 14 Nov 2017 15:11 WIB

Islam dan Islamofobia di Polandia

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Kelompok yang tidak setuju dengan gerakan anti-Islam di Polandia
Foto: reuters
Kelompok yang tidak setuju dengan gerakan anti-Islam di Polandia

REPUBLIKA.CO.ID, POLANDIA -- Populasi muslim di Polandia hanya 0,1 persen dari populasi negara ini atau sekitar 35 ribu orang. Jumlah itu, termasuk Muslim pribumi Polandia, seperti orang Tatar, mualaf, dan imigran dari seluruh dunia. Saat ini, sebagian besar warga Polandia memiliki opini negatif terhadap Islam dipengaruhi oleh politisi dan media serta stereotip mengenai imigran muslim.

Walaupun populasi Muslim Polandia kecil, Islam hadir di sana setidaknya pada era Abad Pertengahan. Tatar Lipka adalah komunitas Muslim yang berasal dari penakluk Mongol yang kemudian bertugas sebagai tentara untuk suksesi raja Polandia.

Meskipun awalnya diperkirakan berjumlah puluhan ribu, komunitas tersebut sekarang memiliki lebih dari 10 ribu anggota, dengan hanya tersisa 2.000 orang di Polandia, karena perubahan perbatasan dan asimilasi ke masyarakat Polandia yang lebih luas.

Akademisi York University Kasia Narkowicz mengatakan, bahwa Islamofobia telah muncul di Polandia selama bertahun-tahun, dengan tetap mempertahankan ''tren global sentimen anti-Muslim'' yang lebih luas. Dia berpendapat, bahwa di atmosfer itu kontribusi bersejarah yang dibuat oleh Lipkas sebagian besar terlupakan.

"Ketika saya melakukan penelitian tentang Islamofobia di Polandia pada tahun 2011, orang-orang berbicara tentang Pertempuran Wina tahun 1683, yang mereka anggap sebagai peristiwa penting di mana orang-orang Polandia menghentikan Muslim di gerbang Eropa," katanya dilansir dari Aljazirah, Selasa (14/11).

Narkowicz menjelaskan, sekarang mereka menggunakan pertempuran lain. Pertempuran Lepanto tahun 1571, sebagai contoh perlawanan Polandia terhadap Islam yang menyelamatkan Eropa dari ''islamisasi''.

"Apa yang banyak orang tidak disadari adalah bahwa banyak tentara yang berperang untuk Polandia pada waktu itu memang orang Tatar, minoritas Muslim Polandia," ujarnya.

Narkowicz sangat ingin menekankan bahwa Polandia pernah menjadi rumah bagi lebih banyak orang Muslim daripada kemungkinan yang akan terjadi dalam waktu dekat. Menurutnya, muslim di Polandia telah mempraktikkan agama mereka dengan bebas selama ratusan tahun tanpa masalah. "Banyak orang Polandia yang sekarang khawatir tentang invasi Muslim sama sekali tidak menyadari sejarah ini," ucapnya.

Opini negatif masyarakat Polandia tentang Islam dan anti-Muslim skala besar di negara ini ditunjukkan pada demonstrasi hari kemerdekaan Polandia hari Sabtu (11/11) lalu. Yang menarik, sekitar 60 ribu orang, banyak di antaranya berasal dari kelompok sayap kanan.

Satu spanduk yang dibawa oleh pemrotes menunjukkan seekor kuda trojan berlabel ''Islam'' mencoba memasuki sebuah benteng bertanda ''Eropa''. Di dalam kuda troya adalah karikatur stereotip pria Timur Tengah dengan hidung panjang mengenakan rompi bunuh diri dan membawa spanduk, yang bertuliskan "Saya seorang pengungsi".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement